Badan Perencanaan Pembangunan Nasional bakal melakukan peninjauan ulang target pertumbuhan ekonomi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 yang dipatok 7%. Pemerintah membuka peluang untuk menurunkan target pertumbuhan tersebut.
Kepala Bappenas Bambang P.S. Brodjonegoro menyatakan evaluasi tersebut akan dilakukan pada awal tahun depan seiring dengan pertengahan masa pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla.
Mantan Menteri Keuangan ini menjabarkan Rencana Kerja Pemerintah yang disusun setiap tahun telah memuat adjustment terhadap RPJMN. Dia memahami apabila penyusunan RPJMN itu memuat sejumlah asumsi yang kemudian meleset.
"Itu terutama terkait dengan kondisi global dan harga komoditas yang turun cukup dalam.?Reviewtengah periode akan dilakukan awal tahun depan, itu review untuk RPJMN secara menyeluruh,? katanya dalam diskusi 2 Tahun Kerja Nyata Jokowi-JK di Kantor Staf Presiden, Jumat (21/10/2016).
Namun, dia memberikan kisi-kisi evaluasi terhadap haluan perekonomian nasional tersebut. Secara garis besar, katanya, arah perekonomian akan fokus untuk meningkatkan peran sektor manufaktur atau sektor-sektor usaha yang memberikan nilai tambah terhadap produk domestik bruto.
Berikutnya, mendongkrak kualitas sektor jasa. Kedua strategi itu dilandasi oleh penilaian bahwa sumber pertumbuhan dari pertambangan dan komoditas belum bisa diharapkan sama sekali karena harga di level global yang terperosok cukup dalam dan belum pulih.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Boyke P. Siregar
Tag Terkait:
Advertisement