CEO Maskapai Air France Frederic Gagey akan kehilangan pekerjaannya pada awal November mendatang, setelah perusahaan induk, Air France-KLM, mengungkapkan rencana strategis baru ke dewan perusahaan, demikian menurut surat kabar La Tribune.
Rencana yang disebut dengan "Trust Together" itu akan diumumkan pada 3 November mendatang. Dalam rencana tersebut, ketua dan CEO Air France-KLM Jean-Marc Janaillac, akan mengambil tanggung jawab tambahan sebagai ketua Air France, sementara perusahaan akan memilih CEO baru untuk maskapai penerbangan Perancis tersebut.
Mengutip laman BBC di Jakarta, Minggu (23/10/2016), seorang juru bicara Air France-KLM menolak untuk berkomentar. Ia mengatakan pengumuman terkait dengan rencana "Trust Together" akan diumumkan saat pertemuan komite pekerja yang dijadwalkan pada 3 November.
Air France-KLM telah berjuang dalam beberapa tahun terakhir dengan lemahnya permintaan dan kelebihan kapasitas di seluruh industri. Perusahaan telah berusaha untuk memangkas biaya untuk dapat bersaing lebih baik dengan penerbangan Gulf berkantung tebal dan maskapai penerbangan murah yang berkembang pesat di Eropa.
Air France-KLM melaporkan kerugian bersih sebesar ? 114 juta (US$ 124 juta) pada semester pertama tahun ini, namun membukukan laba bersih sebesar ? 41 juta di kuartal kedua.
Gagey, yang berjuang selama musim panas dengan adanya pemogokan pilot dan awak kabin, ditawari posisi sebagai direktur keuangan Air France-KLM, untuk menggantikan Pierre-Fran?ois Riolacci, yang mengundurkan diri, kata La Tribune.
La Tribune menyatakan beberapa calon potensial untuk posisi CEO, diantarannya adalah wakil general manager Hop Air France, Lionel Guerin, kepala divisi pemeliharaan Franck terner, CEO Transavia Perancis Nathalie Stubler, dan Alain-Herve Bernard, yang bertanggung jawab atas penerbangan jarak menengah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement