Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PJB Connect Op.EXC Wujudkan Listrik 35.000 Megawatt

PJB Connect Op.EXC Wujudkan Listrik 35.000 Megawatt Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Surabaya -

PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) salah satu perusahaan penyedia listrik di Indonesia menggelar PJB Connect OP.EXC yang merupakan pameran dan konferensi teknologi untuk meningkatkan operasional sistem pembangkitan di Indonesia. Kegiatan tersebut sebagai salah satu upaya PJB untuk menyukseskan program 35.000 megawatt dengan menggandeng mitra nasional maupun internasional.

Direktur Utama PJB Iwan Agung Firstantara mengatakan program 35.000 MW bukan hanya proyek fisik, tapi juga membutuhkan peningkatan dan perbaikan pada seluruh bagian termasuk human capital untuk menjalankan operasional dan perawatan teknologi-teknologi yang digunakan. PJB sendiri saat ini telah mengelola 36 unit pembangkitan di seluruh Indonesia yang membutuhkan kontrol yang sangat besar.

"PJB juga akan membentuk engineering center sebab ke depan unit akan semakin banyak dan tidak lagi menggunakan pola lama yang ada, tapi juga butuh inovasi agar lebih efektif dan efisien," kata Iwan di Surabaya, Senin (24/10/2016).

Melalui kegiatan tersebut, lanjut Iwan, diharapkan ada persiapan rantai pasokan dari mitra-mitra PJB yang ada sehingga nantinya proyek listrik 35.000 MW akan didukung oleh teknologi-teknologi baru yang dipamerkan dalam kegiatan tersebut.

"Melalui kegiatan ini, mitra kerja kami mudah mencari informasi mengenai teknologi baru, baik teknologi pembangkit, operation, dan maintenance," imbuh Iwan.

Ia menyampaikan salah satu teknologi baru yang dibutuhkan saat ini adalah ultra super critical boiler (USCB), yakni salah satu teknologi yang akan menyebabkan operasional dan perawatan dari pembangkit lebih efisien dan ramah lingkungan. Kalau biasanya efisiensi sebesar 0,5-0,4 dengan USCB bisa 0,3 konsumsinya, jadi sangat efisien sehingga emisinya pun juga lebih sedikit.

Juga diharapkan melalui kegiatan tersebut dapat meningkatkan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dalam setiap teknologi yang digunakan dalam pembangkitan listrik di Indonesia. Peserta pameran sekitar 80 perusahaan dari dalam dan luar negeri.

Kendati demikian, sudah banyak sekali komponen dalam negeri yang masuk, bahkan banyak komponen yang sudah bisa dibuat di dalam negeri oleh tenaga ahli dari dalam negeri. Sebagai contoh, Siemens salah satu vendor yang akan membangun 500 MW akan menggunakan TKDN hampir 70%.

"Itu nilai yang sangat besar, merupakan lompatan dari capacity building yang digagas oleh Menteri BUMN agar TKDN semakin tinggi dan sekarang sudah mencapai 70% untuk pembangkitan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Agus Aryanto
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: