Bank Indonesia (BI) berupaya meningkatkan minat masyarakat untuk mengetahui lebih banyak sistem keuangan syariah. Bukan hanya memanfaatkan perbankan syariah, tetapi masyarakat juga perlu diajak untuk memanfaatkan elemen yang juga berkaitan dengan keuangan Islam.
"Pengembangan ekonomi syariah enggak mungkin dari finance-nya saja. Sementara demand-nya suatu hal yang sangat penting juga. Kita perlu juga elemen lain yang harus dikembangkan terutama elemen yang dekat dengan masyarakat," ujar Deputi Gubernur BI Erwin Rijanto di Grand City, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (27/10/2016).
Untuk itu, BI memiliki cara untuk mengembangkan minat masyarakat akan sistem keuangan Islam melalui 5F. Kelima elemen itu adalah Food, Finance, Fashion, Funtrepreneur (wirausaha), dan Fundutainment (hiburan) yang terangkum dalam acara Indonesia Shari'a Economic Finance 2016.
Melalui event ini, BI mengajak para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk menampilkan produknya kepada masyarakat. Apalagi, dengan pasar potensial Indonesia terbilang cukup besar untuk menggembangkan ekonomi syariah.
"Di sini kami membuka ini ingin memperkenalkan dari sisi pelaku terutama terkait dengan UMKM berbasis syariah. Kami memperkenalkan kepada masyarakat, jadi harapan kita dari sisi konsumen bagaimana kemajuan UMKM berbasis syariah," jelas dia.
Selain itu, BI mengharapkan adanya investor yang juga melihat potensi dalam pengembangan UMKM syariah. Dukungan para stakeholder untuk meningkatkan ekonomi dan keuangan syariah juga diperlukan.
"Kita memang mengharapkan sekali bahwa perhatian ekonomi syariah tidak hanya jadi minat BI. Ini utamaya harus jadi minat masyarakat kita karena tanpa dukungan stakeholder itu ekonomi syariah sulit kita kembangkan. Kita mengharapkan kerja sama dari instansi pemerintah dan lembaga yang lain," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement