Jumlah pemotongan sapi dan kambing untuk konsumsi daging di rumah pemotongan hewan (RPH) Kota Malang, Jawa Timur, selama satu tahun terakhir ini menurun, dari sekitar 50 ekor sapi yang dipotong pada tahun-tahun sebelumnya menjadi 30 ekor per hari.
Direktur RPH Kota Malang, Joko Sudadi mengatakan "Penurunannya cukup drastis, yakni untuk kambing dari 80 ekor pada tahun-tahun sebelumnya, turun menjadi 60 ekor per hari," katanya di Malang, Jumat (11/11/2016).
Menurut dia, ada beberapa hal yang memicu menurunnya pemotongan sapi dan kambing di RPH, di antaranya tingginya harga daging sapi maupun kambing sepanjang 2016 dan adanya kemungkinan masyarakat beralih lebih banyak mengonsumsi ikan laut, tawar atau ayam karena harga daging sapi tak terjangkau lagi.
Selain itu, lanjutnya, kebijakan impor daging sapi yang cukup besar dengan harga jual di bawah rata-rata harga daging lokal juga berpengaruh signifikan. Apalagi, daging impor yang masuk sudah mengalami proses pemotongan, sehingga tidak membutuhkan jasa RPH.
Ia mengakui faktor pilihan pengusaha daging kambing yang cenderung memotong sendiri daripada memanfaatkan jasa RPH juga menjadi faktor penyebab menurunnya jumlah hewan yang dipotong di RPH.
"Namun, kalau untuk stok, baik daging sapi maupun kambing di Kota Malang saat ini masih aman. Kami juga mendapat suplai dari beberapa daerah sekitar," urainya.
Jika pada hari-hari biasa ada penurunan jumlah pemotongan, pada hari-hari besar, khususnya pada awal Ramadhan hingga Lebaran tetap stabil, ada peningkatan meski tidak terlalu signifikan, yakni sekitar 20 hingga 40 persen.
Harga daging sapi di pasar tradisional rata-rata mencapai Rp108 ribu per kilogram (daging untuk rawon) dan daging kualitas bagus rata-rata seharga Rp110 ribu hingga Rp120 ribu per kilogram.
Sedangkan harga daging di pasar modern, seperti Giant dan Hypermart terbagi menjadi beberapa jenis, misalnya daging rawon paket dijual seharga Rp87 ribu per kilogram, namun ada jenis daging yang dijual di atas Rp160 ribu per kilogram. (Ant).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Leli Nurhidayah
Tag Terkait:
Advertisement