Sebagian peternak di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, memilih menunda mengisi anak ayam di kandang mereka karena harga ayam sedang turun.
"Mungkin akhir bulan atau sekalian Desember nanti. Harga masih turun, jadi lebih baik menunggu," kata Andri, peternak ayam di Sampit, Minggu (13/11/2016).
Saat ini harga ayam relatif normal, namun peternak merasakan harga turun. Sepekan terakhir, harga ayam potong di pasar tradisional sekitar Rp25.000/kg. Sangat jarang harga ayam kembali ke harga Rp24.000 hingga Rp25.000/kg sehingga kondisi inudisambut gembira oleh pembeli, namun dirasa kurang menguntungkan bagi pedagang. Selama ini harga ayam sering bertahan di atas Rp30.000/kg.
Kebutuhan ayam untuk konsumsi masyarakat Kotawaringin Timur, sebagian besar masih didatangkan dari luar daerah seperti Palangka Raya dan Banjarmasin. Kondisi ini karena produksi peternakan lokal masih rendah dan terkadang harganya lebih tinggi dibanding dari luar daerah.
Turunnya harga ayam saat ini diduga karena stok ayam melimpah akibat panen bersamaan peternakan lokal, ditambah pasokan dari luar daerah. Kondisi inilah yang membuat sebagian peternak menunda mengisi anak ayam ke kandang peternakan mereka.
"Masa panen ayam potong kan sudah bisa dihitung. Tinggal kita mengatur kapan mengisi kandang supaya pas panen harga sedang tidak anjlok," kata Mulyadi, peternak lainnya.
Umumnya pedagang memilih mengisi kandang menjelang perayaan hari besar keagamaan. Saat itu, permintaan biasanya meningkat tajam dan harga cukup menguntungkan bagi peternak. Tidak sedikit pula peternak yang mengisi ayam secara berkelanjutan usai panen. Mereka menganggap fluktusi harga adalah hal biasa asalkan jangan sampai merugi. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement