Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Muliaman: MI dan Sekuritas Harus Kerja Maksimal Dalam Program Amnesty Pajak

Muliaman: MI dan Sekuritas Harus Kerja Maksimal Dalam Program Amnesty Pajak Kredit Foto: Fajar Sulaiman
Warta Ekonomi, Jakarta -

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK),?Muliaman D Hadad?meminta agar para perusahaan sekuritas dan Manajer Investasi (MI) yang menjadi gateway di program amnesti pajak bekerja dengan keras dalam mengoptimalkan perannya. Hal ini dikarenakan lebih dari 99 persen dana repatriasi masuk ke industri perbankan.

"Sekuritas dan MI harus kerja keras untuk meningkatkan perannya sebagai gateway repatriasi," ujarnya, di Jakarta, Kamis (17/11/2016).

Pasalnya, lanjut Muliaman, sepanjang masa tax amnesty dana repatriasi yang masuk ke gateway pasar modal tidak lebih dari 1 persen dari total dana yang menyatakan repatriasi. "Saat ini dana repatriasi justru lebih banyak masuk ke bank yang menjadi gateway," ujar Muliaman.

Sebagaimana diketahui, hingga saat ini wajib pajak yang mengikuti program amnesti pajak sudah menyatakan untuk melakukan repatriasi sebesar Rp143 triliun. Namun, dana repatriasi yang benar-benar terealisasi masuk ke sistem keuangan nasional hanya sebesar Rp41 triliun.

Lebih lanjut Muliaman mengatakan, rendahnya dana repatriasi yang masuk ke pasar modal seharusnya bisa direspons sekuritas dan MI dengan meningkatkan sosialisasi dan edukasi terkait instrumen investasi. "Dana repatriasi di bank yang masuk ke pasar modal, sebenarnya sudah terjadi," lanjutnya.

Menurut Muliaman, pada dasarnya OJK sudah mendorong ketersediaan instrumen investasi, bahkan merelaksasi sejumlah regulasi yang mendukung program amnesti pajak. "Pajak KIK-DIRE juga sudah diturunkan menjadi 0,5 persen dan pemberian insentif pada RDPT (Reksa Dana Penyertaan Terbatas),"?

Sehingga, keragaman produk investasi di pasar modal diyakini akan menjadi instrumen yang menarik bagi wajib pajak. "Dana yang diinvestasikan itu diharapkan bisa lari ke sektor riil yang pada akhirnya berdampak positif bagi ekonomi kita. Karena, kontribusi dari ekonomi dunia belum bisa diharapkan," papar Muliaman.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur PT Bursa Efek Indonesia, Hamdi Hassyarbaini mengungkapkan, upaya mendukung program amnesti pajak sudah dilakukan BEI dengan pemberian insentif maupun relaksasi aturan. "Ada diskon fee transaksi, rencana diskon listing fee dan relaksasi proses IPO. Sosialisasi dan edukasi terus kami lakukan," tegasnya.

Hamdi mengaku, dana repatriasi ke pasar modal masih rendah, sehingga pihaknya akan mengoptimalkan kerjasama dengan lembaga-lembaga keuangan untuk meningkatkan dana masuk ke pasar modal. "Mungkin dana dari program tax amnesti ke pasar modal masih di bawah Rp1 triliun. Masih rendahnya dana itu, mungkin banyak yang belum lapor dan enggan mengungkap hartanya," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: