Rapat Pleno DPP Partai Golkar memutuskan untuk mencopot Ade Komaruddin (Akom) sebagai Ketua DPR dan mengembalikan kepada Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto (Setnov). Menanggapi hal itu, pengamat politik dari Universitas Indonesia, Nur Iman Subono menilai Novanto saat ini sudah ancang-ancang untuk menapaki karir politik yang lebih ambisius di Pilpres 2019. Dia menilai Novanto ingin disandingkan dengan Jokowi sebagai Wakil Presiden 3 tahun mendatang.
"Semakin memperlihatkan ada ambisi tertentu. Kalau ambisi dari semua pimpinan partai itu ingin menjadi orang pertama atau kedua. Masalahnya publik akan merespon secara positif atau tidak," kata Iman, ketika dihubungi, Jakarta, Rabu (23/11/2016).
Menurutnya, semua pimpinan partai besar punya peluang untuk maju di Pilpres 2019. Apalagi, lanjut Iman, Golkar sejak awal menyatakan dukungan kepada Jokowi untuk maju di Pilpres 2019.
"Ketua pimpinan partai untuk masuk pemerintahan itu sebagai hal yang wajar. Untuk itu mereka sedang test the water, wacana itu dipromosikan untuk melihat bagaimana reaksi pasar," terangnya.
Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, keputusan dikembalikannya posisi Setya Novanto sebagai Ketua DPR RI mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi terkait kasus "Papa Minta Saham" yang menyeret nama Novanto. Keputusan MK tersebut dikuatkan dengan keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI yang tidak pernah menjatuhi hukuman untuk Novanto.
"Sudah bulat. Tinggal tunggu waktu melihat perkembangan politik ke depan," ujar Nurdin, saat dihubungi, Senin (21/11/2016).
Sementara itu, Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar Yorrys Raweyai mengatakan, selanjutnya DPP juga akan berkomunikasi dengan internal partai seperti Dewan Pembina, Dewan Pakar, dan Dewan Kehormatan. Ia menegaskan, wacana pengembalian kursi Ketua DPR bukan karena performa Ade, melainkan untuk mengembalikan wibawa partai.
"Enggak ada salah apa-apa. Ini soal etika dan wibawa partai. Tapi yang penting, ada kesepakatan mengembalikan posisi seperti semula," kata Yorrys.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement