Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan sektor pertambangan menjadi pemicu utama peningkatan perekonomian Papua yang tumbuh 20,65 persen selama triwulan III 2016.
"Pertumbuhan ekonomi Papua yang sangat tinggi ini disebabkan oleh kinerja sektor pertambangan yang tumbuh Signifikan mencapai 42,25 persen (yoy)," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, di Jayapura, Rabu (30/11/2016).
Ia menjelaskan dari sisi penggunaan, sumber utama pertumbuhan ekonomi Papua triwulan III 2016 adalah kmerja ekspor netto yang tumbuh 168.55 persen (yoy).
Sementara komponen Konsumsi yang mempunyai pangsa paling besar terhadap total ekonomi Papua (54,14 persen) tumbuh melambat dan triwulan sebelumnya, yaitu dari 6,15 persen (yoy) menjadi 4,55 persen (yoy) pada triwulan III 2016.
Joko menambahkan perlambatan juga tejadi pada komponen investasi yang tumbuh sebesar 5,14 persen (yoy) pada tnwulan III, Ieblh rendah dlbandmgkan triwulan sebelumnya yang sebesar 6,75 persen.
"Salah satu faktor yang menyebabkan perlambatan pada komponen investasi ini adalah proses perbaikan alat produksi tambang yang telah selesai dilakukan oleh perusahaan tambang utama di Papua," ujarnya.
Sementara di tengah penundaan penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) di empat kabupaten, kinerja penyerapan APBD Pemerintah Daerah Provinsi Papua tidak mengalami perubahan yang sugnifikan.
"Dimana sampai triwulan III 2016 persentase penyerapan belanja relatif sama dengan kinerja triwulan III 2015 yang berkisar 50 persen dari pagu," ujarnya lagi.
Joko mengklaim hasil asesmen BI menunjukkan bahwa pengaruh penundaan pencairan DAU tersebut hanya berpotensi memberikan pengaruh sebesar 0,05 persen terhadap perekonomlan Papua secara keseluruhan. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement