Perusahaan energi atom Rusia, ROSATOM memuji kemampuan PT PLN (Persero) dalam membangun dan mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
"Pembangkit listrik tenaga nuklir tidak hanya tentang listrik yang bersih. Pembangunan PLTN dapat menjadi penggerak yang kuat untuk perekonomian suatu negara serta memberikan peluang baru bagi perusahaan-perusahaan pembangunan, konstruksi, dan industri lain," kata Kepala ROSATOM Asia Tenggara Egor Simonov dalam keterangan pers yang diterima Antara di Jakarta, Kamis (8/12/2016).
Menurut Egor, pembangunan PLTN di Indonesia menciptakan sekitar 70 ribu lapangan kerja baru, memperkuat kemampuan ilmiah dan teknis sebuah negara, dan secara umum membuka jalan bagi pembangunan ekonomi yang inovatif.
Meskipun konstruksinya membutuhkan biaya yang tinggi, sebagian besar dana yang dibelanjakan untuk pembangunan PLTN akan tetap dimiliki oleh negara dalam bentuk pendapatan dari pemasok lokal serta pendapatan dari pajak. Sedangkan dalam jangka panjang, PLTN dapat menyediakan tenaga listrik yang aman dan stabil untuk Indonesia.
Dalam hal ini, ROSATOM berkomitmen untuk memaksimalkan kandungan lokal dalam proyek pembangunan PLTN di semua negara di mana ROSATOM beroperasi.
ROSATOM bekerja sama dengan PLN, para pemasok peralatan serta kontraktor pengadaan, rekayasa, dan industri (EPC) berencana melaksanakan penilaian potensi lokalisasi proyek PLTN di Indonesia.
Kepala Perencanaan dan Pengadaan Mesin PT PLN Moch Praydianto mengatakan bahwa ratusan perusahaan Indonesia dapat berpartisipasi dalam proyek konstruksi PLTN.
"Di negara kita, tenaga nuklir bisa menciptakan lapangan kerja baru, memperkenalkan teknologi inovatif dan mengembangkan kompetensi baru", kata Praydianto.
PT PLN bertanggungjawab menyediakan infrastruktur dan akses listrik ke seluruh Indonesia, dengan total kapasitas pembangkit yang telah terpasang mencapai lebih dari 42.000 megawatt.
Dengan kebutuhan listrik yang tinggi, jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat dua kali lipat selama 10 tahun ke depan sehingga pemerintah melalui PLN, mencanangkan proyek pembangkit tenaga listrik sebesar 35.000 megawatt.
Sementara ROSATOM adalah perusahaan nuklir nasional Federasi Rusia yang memiliki 400 perusahaan industri nuklir dan lembaga riset.
Dengan keahlian 70 tahun di bidang nuklir, ROSATOM melaksanakan proyek-proyek untuk membangun delapan reaktor di Rusia dan 34 lainnya di luar negeri.
Perusahaan ini mengoperasikan 26.200 megawatt kapasitas nuklir pada 35 reaktor di Rusia, dan memegang 36 persen pasar pengayaan uranium global serta 17 persen pasar bahan bakar nuklir global. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement