Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investasi Luar Negeri di Bidang Kelistrikan Jangan Jadikan Warga Penonton

Investasi Luar Negeri di Bidang Kelistrikan Jangan Jadikan Warga Penonton Kredit Foto: Vicky Fadil
Warta Ekonomi, Jakarta -

Investasi dari luar negeri, meski terkait dengan bantuan pengembangan energi kelistrikan, jangan menjadikan warga lokal sebagai penonton, kata Direktur Eksekutif Pusat Kajian Maritim untuk Kemanusiaan Abdul Halim.

"Investasi di pulau-pulau kecil harus diarahkan untuk memperkuat masyarakat yang berada di pulau-pulau kecil tersebut agar lebih berdaya, bukan sebagai penonton," kata Abdul Halim di Jakarta, Selasa (13/12/2016).

Abdul Halim memaparkan hal tersebut ketika ditanyakan mengenai rencana Jepang yang akan mengembangkan suatu teknologi yang rencananya bakal dilakukan di pulau Morotai (Maluku Utara).

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Jakarta, Jumat (9/12) mengatakan Jepang berencana mengembangkan teknologi "ocean thermal energy" (energi panas samudera).

Teknologi dengan memanfaatkan pengelolaan laut dalam itu diharapkan dapat menghasilkan energi terbarukan serta mengalirkan listrik di pulau-pulau kecil yang ada di Indonesia.

Untuk itu, teknologi tersebut juga rencananya akan dikembangkan di pulau Morotai (Maluku Utara) sebagai salah satu dari 12 lokasi SKPT (Sentra Kelautan Perikanan Terpadu).

Menteri Susi mengungkapkan Pemerintah Jepang melalui pihak kedutaan besarnya di Indonesia telah menawarkan proyek teknologi di laut dalam itu kepada KKP, dalam pertemuan terbatas dengan pimpinan KKP, 8 Desember 2016.

Penawaran tersebut disambut baik Menteri Kelautan dan Perikanan. Namun, lanjutnya, proyek dalam bentuk hibah itu juga dinilai perlu melalui proses seleksi yang cukup ketat dari seluruh negara yang juga berminat pada teknologi tersebut.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut KKP Bramantyo Satyamurti Poewardi menjelaskan, teknologi energi panas samudera itu menggunakan air dingin dari dalam laut yang didorong ke atas. Perbedaan temperatur yang diangkat ke atas akan menjadi daya listrik.

Selain itu, ujar dia, air laut dalam yang dikeluarkan dapat dimanfaatkan untuk budi daya ikan tuna. Untuk saat ini, teknologi tersebut merupakan kerja sama pemerintah dengan pemerintah antara Indonesia dan Jepang.

Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP berharap proyek ini akan dimenangkan oleh Indonesia sehingga dapat mengundang investor masuk.

Menteri Susi juga mengemukakan bahwa program Sentra Kelautan Perikanan Terpadu (SKPT) guna menarik investasi di sejumlah lokasi sebagai upaya mengoptimalkan potensi bisnis di daerah tersebut yang digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran masyarakat. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: