Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kelompok Sejarah Lestarikan Ribuan Catatan Tempel Anti Trump

Kelompok Sejarah Lestarikan Ribuan Catatan Tempel Anti Trump Kredit Foto: Reuters/Carlo Allegri
Warta Ekonomi, New York -

Sebuah kelompok sejarah, Jumat (16/12/2016), mulai mengamankan ribuan catatan tempel yang ditempatkan selama bulan lalu di dinding stasiun kereta bawah tanah yang sibuk di New York sebagai kekecewaan atas terpilihnya Donald Trump sebagai presiden AS berikutnya.

Keputus asaan dan tentangan penduduk serta pengunjung kota terbesar di Amerika Serikat yang telah lama menjadi benteng pertahanan demokratis dan liberal tersebut, menempelkan pesan tanpa nama di dinding stasiun Manhattan Union Square sejak kemenangan Trump pada 8 November lalu.

Banyak catatan yang mengungkapkan kesedihan atau janji untuk mengubah negara tersebut ke arah yang lebih liberal.

Masyarakat Sejarah New York memindahkan lima ribu pesan pada hari Jumat (16/12) dan menempatkannya di antara lembaran plastik dan mengarsip mereka dalam kotak-kotak untuk penggunaan masa depan yang belum ditentukan.

"Kami selalu sadar melestarikan kenangan dari saat ini untuk generasi mendatang," kata presiden masyarakat Louise Mirrer dalam sebuah pernyataan.

"Hal yang berlangsung sebentar saja, secara khusus yang dibuat dengan spontanitas dan emosi, dapat menjadi dokumen sejarah yang hidup," katanya.

Kelompok masarakat tersebut telah mengamankan berbagai reaksi berbagai kejadian besar lainnya, termasuk pengesahan pernikahan sesama jenis dan penyerangan 11 September 2001 pada gedung World Trade Center.

Pemasangan catatan tempel yang dikenal sebagai "Terapi Kereta Bawah Tanah," adalah ide dari seniman lokal yang membawa catatan kosong dan pena ke stasiun bawah tanah Union Square.

Dalam upaya untuk melestarikan berbagai catatan, pekerja mengambil semua yang ada di sepanjang enam meter dinding dengan beberapa pesan awal yang ditayangkan setelah pemilu, kata Margaret Hofer, direktur museum di Masyarakat Sejarah New York.

Masyarakat tersebut dapat menampilkan catatan tempel di masa depan, meskipun tidak ketika proyek tersebut masih berlangsung di dinding stasiun kereta bawah tanah.

"Untuk menciptakan kembali ini dalam tata cara museum sekarang ini, mungkin sedikit terlalu awal," kata Hofer. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: