Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Donald Trump Bantah Keterlibatan Rusia dalam Kemenangan Pemilu AS

Donald Trump Bantah Keterlibatan Rusia dalam Kemenangan Pemilu AS Kredit Foto: Nytimes.com
Warta Ekonomi, Jakarta -

Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump menepis kesimpulan laporan badan intelejen AS bahwa Rusia campur tangan untuk membantunya memenangkan pemilihan presiden AS.

Trump menyebut laporan itu patut ditertawakan. Dalam wawancara dengan televisi Fox News, Trump mengatakan ia tak mempercayai laporan tersebut. Ia mengatakan Partai Demokrat berusaha mencari-cari alasan atas kekalahan calon presiden Hillary Clinton. Trump menuduh Partai Demokrat menyebar isu keterlibatan Rusia untuk menyembunyikan rasa malu mereka karena kalah pada pemilihan.

"Saya pikir ini menggelikan. Saya kira ini hanya alasan lain saja. Saya tidak mempercayainya," kata Trump seperti dikutip dari laman BBC di Jakarta, Minggu (18/12/2016).

Muncul laporan bahwa CIA menemukan sejumlah individu yang memiliki hubungan dengan pemerintah Rusia memberikan kepada Wikileaks ribuan email hasil retasan dari tim kampanye Demokrat. Menurut Trump, kubu Demokrat berperan dalam memunculkan laporan tersebut, bukan CIA, karena Demokrat menelan kekalahan begitu besar.

Sementara itu, tim transisi Trump menolak hasil penilaian CIA yang menyatakan Rusia terlibat dalam kemenangan calon presiden dari Partai Republik itu. Mereka pun meragukan kredibilitas CIA dengan menyinggung laporan soal senjata kimia di Irak.

Walaupun mendukung penyelidikan yang diperintahkan oleh Presiden Barack Obama, Trump menegaskan bahwa persoalan ini seharusnya tidak semata-mata diarahkan kepada Rusia tetapi juga kepada negara-negara lain atau individu-individu lain.

Sementara itu, senator senior dari Republik dan Demokrat mengeluarkan pernyataan bersama bahwa laporan tentang campur tangan Rusia dalam pemilihan presiden Amerika Serikat seharusnya menggelisahkan setiap warga Amerika.

Sebelumnya muncul laporan di koran New York Times bahwa terdapat catatan keuangan yang menunjukkan pembayaran kontan sebesar US$12,7 juta dari sebuah partai politik pendukung Rusia di Ukraina kepada pimpinan kampanye Trump, Paul Manafort, antara tahun 2007 sampai 2012.

Atas kabar tersebut, tim kampanye Trump, harus mengungkapkan semua yang berkaitan dengan dukungannya terhadap Rusia, demikian dikatakan manajer Hillary Clinton setelah muncul tuduhan baru di New York Times.

Di masa kampanye, Donald Trump menghujani pemimpin Presiden Rusia Vladimir Putin dengan berbagai pujian. Trump menyebut Putin sebagai pemimpin yang jauh lebih baik dari presiden Obama.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: