Kota Bandung menjadi salah satu dari 44 kabupaten/kota yang menjadi lokasi pilot project program e-Voucher Bantuan Pangan Non-Tunai di Indonesia. Kota Bandung dipilih karena dianggap memiliki akses dan kapasitas untuk mendukung program tersebut dilihat dari kelengkapan infrastruktur.
Kepala Dinas Pertanian Kota Bandung, Elly Wasliah mengatakan masyarakat terpilih akan menerima kartu yang telah diisi dengan saldo senilai Rp110.000. Saldo tersebut terisi secara otomatis setiap bulan yang dapat ditukarkan dengan beras dan telur di warung-warung yang telah ditunjuk oleh perbankan.
"Jika saldo tersebut tidak habis terpakai, sisa saldo tidak akan hangus dan akan tetap tersimpan di rekening penerima manfaat," kata Elly keada wartawa di Bandung, Rabu (21/12/2016)
Masyarakat, lanjutnya, bisa membelanjakan saldo tersebut dengan jenis beras manapun dengan kualitas medium dua.
?Boleh beras pandanwangi, rojolele, boleh sesuai selera, asalkan hanya beras dan telur, tidak boleh yang lain,?ujarnya.
Elly mengaku transisi sistem manual menuju e-voucher ini masih menemui kendala. Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Sosial hingga saat ini belum menerima kartu untuk e-voucher tersebut dari pihak perbankan maupun pemerintah pusat sehingga belum dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Sedangkan, kota-kota lain yang tidak termasuk ke dalam pilot project sudah dapat mengakses bantuan tersebut mulai Februari tahun depan.
?Kartu ini yang memiliki kewenangan mutlak adalah perbankan. Pemkot Bandung, baik dari Dinas Pertanian atau camat dan lurah, tidak mempunyai kewenangan untuk menyerahkan kartu itu,? ungkapnya.
Elly menambahkan pihaknya telah mensosialisasikan program ini kepada para Camat dan Lurah berikut dengan segala konsekuensinya. Meskipun demikian, Elly mengaku tetap akan mendukung program ini secara penuh.
?Kami sudah sepakat harus mendukung program ini karena ini perintah langsung dari Presiden,?pungkasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Sucipto
Advertisement