Ekonomi Inggris Kuartal Ketiga Direvisi Naik 0,6 Persen

Pertumbuhan ekonomi Inggris pada kuartal ketiga tumbuh 0,6 ?lebih cepat dari perkiraan. Pertumbuhan ini semula diprediksi hanya melonjak 0,5 persen.

Menurut data terbaru dari Kantor Statistik Nasional (ONS) Inggris, pertumbuhan tersebut dipicu oleh bisnis dan sektor keuangan yang agresif serta permintaan konsumen yang kuat. Perlu diketahui, ONS telah memangkas proyeksi pertumbuhan pada kuartal pertama dan kedua. Perkiraan 0,4 persen pada kuartal pertama dipangkas menjadi 0,3, sementara pada kuartal kedua dari 0,7 persen menjadi 0,6 persen.

Ekonom dari Capital Economics Ruth Gregory mengatakan angka tersebut menunjukan dampak Brexit tidak begitu besar pada ekononi dan pertumbuhan pada kuartal ketiga 2016. Ini menandakan ada angka positif pada ekonomi Inggris. Data terbaru dari UK National Accounts mencatat ekonomi menjadi lebih kuat setelah referendum dan perkiraan sebelumnya.

"Pertumbuhan GDP pada kuartal ketiga direvisi naik dari 0,5 persen menjadi 0,6 persen, dan pertumbuhan 0,7 persen pada kuartal kedua direvisi turun menjadi 0,6 persen. Angka itu menunjukkan tidak kehilangan kecepatakn usai referendum," katanya seperti dikutip BBC di Jakarta, Minggu?(25/12/2016).

Menurut ONS, pertumbuhan ini didorong oleh sektor jasa yang memberikan kontribusi pada ekonomi domestik sebesar 80 persen. Tumbuh 0,3 persen pada Oktober dari bulan sebelumnya. Statistikawan ONS Darren Morgan mengatakan permintaan konsumen yang kuat membantu ekonomi Inggris terus menanjak pada kuartal ketiga 2016.

"Pertumbuhan sedikit lebih kuat dari perkiraan karena ada ouput berlebih pada sektor keuangan. Angka pada sektor jasa menunjukkan ada pertumbuhan dominan hingga Oktober yang diperkuat oleh bisnis retail," katanya.

Sementara, penasihat ekonomi senior di EY Item Club mengatakan angka di kuartal ketiga menciptakan hal tak terduga di pranatal. Kendati, ia mengatakan berapa lama ekonomi terus ditopang oleh belanja konsumen.