Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Topan Nock-Ten Bergerak Menuju Manila, Pemerintah Tetapkan Status Siaga Merah

Topan Nock-Ten Bergerak Menuju Manila, Pemerintah Tetapkan Status Siaga Merah Kredit Foto: US Joint Typhoon Warning Centre/SCMP
Warta Ekonomi, Jakarta -

Topan berkekuatan super Nock-Ten terus menghantam Filipina. Badai tersebut tengah menuju wilayah sekitar ibu kota Manila yang padat penduduk.?

Para pejabat terkait telah menyatakan "siaga merah", ketika badai tersebut diperkirakan akan melanda Manila.

Badai sudah melemah saat menghantam pesisir timur pada hari Minggu, namun anginnya masih berkekuatan hingga 140 km per jam, kata para ahli meteorologi.

Tiga orang dilaporkan tewas di provinsi Albay, Manila bagian tenggara. Badai tersebut telah memutus aliran listrik dan menumbangkan pepohonan.

Departemen pertahanan sipil Manila memperingatkan bahwa ibu kota Filipina itu bisa diterjang "hujan besar yang intensif, banjir bandang dan angin kencang".

"Badan penanganan bencana kami dalam waspada merah," kata Mina Marasigan, juru bicara Badan nasional penanggulangan bencana Filipina, seperti dikutip dari laman?BBC?di Jakarta, Selasa (27/12/2016).?

"Kami telah menyiapkan pasokan bantuan, upaya penyelamatan serta peralatan untuk membersihkan jalan di Metro Manila," tambahnya.

Penjaga pantai juga telah memerintahkan agar pantai selatan Manila dibersihkan. Badan amal?Save the Children?mengatakan kepada?BBC?bahwa hingga ekitar juta orang akan membutuhkan tempat penampungan darurat selama 24 jam ke depan.

Topan Nock-Ten (yang juga dikenal sebagai Nina di Filipina) menghantam pantai dekat pulau Catanduanes pada Minggu (25/12).

Sebelumnya, sekitar 100.000 orang dipindahkan dari daerah-daerah berisiko di wilayah Bicol di tengah kekhawatiran banjir yang meluas dan kemungkinan tanah longsor.

Ada kekhawatiran warga di Filipina akan mengabaikan peringatan evakuasi dan mereka memilih tinggal di rumah dengan keluarga saat perayan Natal, yang merupakan liburan terbesar di negara yang penduduknya mayoritas beragama Katolik.

Sejumlah pelabuhan masih ditutup, karena ada peringatan gelombang laut yang tinggi. Topan diharapkan akan melewati di pulau Luzon, sebelum menuju ke Laut Cina Selatan. Pada bulan Oktober, Super Topan Haiyan melanda Filipina dan menewaskan sedikitnya empat orang.

Sementara itu, pada 2013, topan super Haiyan memakan lebih dari 7.350 korban jiwa.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Vicky Fadil

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: