PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) bakal menggelar aksi korporasi berupa penerbitan surat utang atau obligasi. Perseroan akan menggunakan skema Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) senilai total Rp6 triliun.
Aksi ini merupakan rentetan rencana penambahan likuiditas perseroan di tahun-tahun mendatang yang akan merilis surat utang dengan skema PUB senilai total Rp10 triliun hingga Rp15 triliun.
Direktur Utama BTN Maryono menuturkan aksi ini dilakukan untuk mencukupi kebutuhan pembiayaan KPR perumahan subsidi ataupun nonsubsidi.
"Izin sudah didapatkan dari OJK karena inikan PUB, sebelumnya sudah kami dapatkan," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (29/12/2016).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa pada tahap awal perseroan akan merilis surat utang senilai total Rp3 triliun yang rencananya diterbitkan pada kuartal pertama tahun 2017, sedangkan Rp3 triliun sisanya akan diterbitkan kembali sesuai dengan kebutuhan pasar.
Sebagai catatan, saat ini backlog perumahan mencapai 13,5 juta. Per November 2016 dari target pembiayaan 570 ribu rumah, Bank BTN telah menyalurkan KPR untuk 187.588 unit rumah dengan dukungan kredit konstruksi belum KPR sebesar 361.139 unit rumah.
Terkait dengan kredit, hingga September 2016 perseroan telah berhasil membukukan pertumbuhan kredit sebanyak 16,9% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mencapai 18,48% dan laba bersih pertumbuhannya tercatat mencapai 32,64%.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement