Sudah menjelang akhir tahun 2016, PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) belum juga merampungkan proses akuisisi dua entitas usaha PT Danareksa.
Padahal sebelumnya perseroan berambisi untuk menuntaskan proses pengambilalihan PT Danareksa Investment Management (DIM) dan PT Danareksa Finance di akhir tahun 2016 ini. Kini perseroan mematok target baru, di tahun 2017 mendatang Bank BTN optimistis dapat mulai menapaki bisnis sekuritas.
Direktur Utama BTN Maryono menuturkan bahwa selama ini perseroan fokus dalam pembentukan holdingisasi BUMN perbankan sehingga akhirnya proses akuisisi dua perusahaan menjadi tertunda.
"Targetnya, tahun depan rampung," katanya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (29/12/2016).
Sebelumnya Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei, dan Jasa Konsultasi Kementerian BUMN Gatot Trihargo mengatakan pihaknya masih mengkaji seberapa besar urgensinya hal tersebut dapat dilakukan. Dalam kajiannya, perihal pembentukan skema holding BUMN keuangan juga masih dipertimbangkan. Dalam rancangannya, akan dilihat apakah beberapa perusahaan keuangan seperti sekuritas maupun manajer investasi akan berada di bawah bank atau berdiri sendiri.
"Masih kita kaji," kata Gatot.
Lebih lanjut, Gatot mengatakan bahwa dari empat bank BUMN, hanya BTN dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) saja yang belum memiliki anak usaha sekuritas dan manajer investasi. Bahkan, BTN juga tidak memiliki anak usaha di bidang pembiayaan dan masih memproses peresmian anak usaha bidang asuransi dengan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo).
Direktur Keuangan dan Treasuri BTN Imam Nugroho Soeko menambahkan keinginan perseroan untuk mengakuisisi perusahaan keuangan tersebut dimaksudkan agar layanan bisnis BTN yang fokus di kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi semakin lengkap.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement