PLTA Selorejo merupakan salah satu unit PLTA UP Brantas yang berlokasi di Desa Pandansari, Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang.
PLTA yang menghasilkan daya 4,48 MW itu pada akhir November lalu mendapat kunjungan dari Geography Teachers' Association of Siangapore yang sedang dalam rangka study experience disiplin ilmu geografi di Indonesia. Kunjungan tersebut disambut oleh Pitanggono Murti selaku Kepala PLTA Selorejo.
Pada kunjungan dari luar negeri ini Pitanggono menjelaskan kunjungan ini bisa menjadi salah satu cara memperkenalkan PLTA di Indonesia ke masyarakat luas. Lokasi PLTA Selorejo sendiri juga memiliki daya tarik dikarenakan terletak di bawah kaki Gunung Kelud. Pada tahun 2014 lalu dikarenakan lokasinya yang berdekatan dengan Gunung Kelud, PLTA ini pun terkena dampak dari erupsi yang akhirnya menutup kompleks bendungannya.
Kunjungan diawali dengan pemaparan secara keseluruhan mengenai PT PJB yang menaungi PLTA Selorejo dan juga informasi lainnya mengenai PLTA Selorejo. Mengutip dari Gede Arya Wirama, Kepala PLTA Sengguruh yang ikut menyambut kunjungan ini, Waduk Selorejo yang airnya digunakan sebagai sumber aliran listrik ternyata juga memiliki beberapa fungsi lainnya.
Fungsi lain dari waduk Selorejo adalah untuk mengontrol banjir, irigasi, wisata, dan juga untuk perikanan. Selama pemaparan informasi mengenai PLTA, seluruh peserta kunjungan sangat antusias untuk mengetahui lebih banyak tentang PLTA. Pertanyaan seputar kemana saja listrik PLTA Selorejo dialirkan hingga pertanyaan seperti situasi di PLTA ketika Gunung Kelud meletus dilayangkan kepada Gede Arya, dan membuat situasi kunjungan menjadi lebih seru dan tidak kaku.
Suasana hujan deras yang menyelimuti daerah Pandansari tidak kalah dengan kondusifnya keaktifan peserta dalam menyimak informasi soal PLTA, suasana kondusif ini semakin bertambah ketika 20 peserta dari Singapura ini diajak berkeliling ke dalam Power House PLTA Selorejo.
Banyak dari peserta yang berdecak kagum ketika mereka dibawa menuju Power House, terutama ketika melihat cara kerja dari generator PLTA. Kekaguman terus terlihat di wajah para peserta ketika kunjungan dilanjutkan di ruang kontrol. Sebagai informasi, ruang kontrol PLTA sekarang sudah bekerja secara otomatis, dan di ruangan inilah seluruh aktivitas dan kondisi PLTA Selorejo dimonitor.
Selesainya dari Power House, peserta dibawa kembali kedalam ruang rapat PLTA untuk berdiskusi mengenai bagaimana cara kerja dari Power House tersebut. Kunjungan pun diakhiri dengan bertukarnya cinderamata dari pihak PLTA Selorejo dengan perwakilan dari Geography Teachers' Association of Singapore.
Sementara itu, Koordinator Geography Teachers' Association of Singapore John mengatakan kunjungan pihaknya untuk melihat bagaimana Indonesia mengembangkan tenaga hidro sebagai salah satu pembangkit listrik dan inovasi apa saja yang ada di sini. Sedangkan di Singapura, imbuhnya, belum mengembangkan tenaga hidro, tetapi lebih menggunakan batu bara sebaga tenaga listriknya.
"Selain itu kunjungan ini sangatlah menarik karena kami jadi tahu banyak soal PLTA di Indonesia, tidak hanya PLTA di Selorejo, tetapi juga informasi lainnya tentang PLTA di Indonesia. Kami pun juga berharap di kesempatan berikutnya bisa mengajak murid-murid kami untuk berkunjung ke sini," ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement