Perbaikan ekonomi dunia yang terjadi pada tahun ini mendorong lembaga perbankan tanah air untuk melakukan penataan bisnis, termasuk di dalamnya penataan bunga kredit. Hal tersebut baru dapat dilakukan pada tahun ini mengingat pada tahun lalu lembaga perbankan masih mengantisipasi dampak ekonomi global pasca-terpilihnya Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat.
Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo mengatakan kredit bank masih dapat turun saat bank itu stabil. "Ke depan ada ruang buat bank melakukan penyesuaian," katanya di Jakarta, Selasa (3/1/2017).
Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa sepanjang tahun 2016 lembaga perbankan sibuk melakukan pemulihan untuk meningkatkan bisnisnya dari tahun 2015 lalu.
Hal tersebut terlihat dari masuknya Indonesia sebagai salah satu negara yang ekonominya bisa membaik sehingga dengan rasio kredit bermasalah (NPL) yang masih terjaga di 3,1%, diyakini pertumbuhan kredit bisa lebih baik lagi sehingga bunga bank bisa menurun.
Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan transmisi kebijakan BI terhadap suku bunga perbankan, khususnya kredit.
Setidaknya ada lima faktor yang memengaruhi, yakni permintaan kredit swasta yang minim, prospek pertumbuhan ekonomi domestik dan global, pandangan bank sentral terhadap likuiditas yang cukup baik, tingginya risiko atas kenaikan rasio kredit bermasalah, dan pemenuhan rasio keuntungan atau profitabilitas.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement