Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bank Jatim Bidik Pertumbuhan Kredit 8,17% di 2017

Bank Jatim Bidik Pertumbuhan Kredit 8,17% di 2017 Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Pembangunan Jawa Timur Tbk (BJTM) pada tahun ini berambisi untuk meningkatkan kinerja kreditnya bertumbuh sebesar 8,17% dari tahun lalu. Angka ini tumbuh hampir dua kali lipat dari pertumbuhan distribusi kredit di 2016 yang hanya sebesar 4,45%.

Sepanjang tahun 2016 penyaluran kredit perseroan mencapai angka Rp29,67 triliun, artinya hingga akhir tahun ini Bank Jatim menargetkan dapat menyalurkan kredit sekitar Rp32,09 triliun/

Direktur Utama Bank Jatim R Soeroso menjelaskan perseroan bakal mengubah portofolio kredit perusahaan. Jika sebelumnya porsi kredit korporasi menyumbang sekitar 35% terhadap total kredit perseroan maka tahun ini perseroan hanya akan mendistribusikan kredit korporasi sebesar 20% hingga 25%.

Melambungnya rasio kredit bermasalah kotor atau nonperforming loan (NPL) gross ke angka 4,7% dari sebelumnya 4,2% menjadi salah satu alasan perseroan merubah peta penyebaran kreditnya.

"Kemarin itu NPL kita naik karena kredit korporasi, akhirnya kita tingkatkan CKPN kita," katanya di Jakarta, Senin (9/1/2017).

Meskipun begitu, perseroan tidak langsung menutup diri terhadap penyaluran kredit korporasi. Soeroso melanjutkan Bank Jatim akan tetap fokus pada penyaluran kredit korporasi, namun khusus di wilayah Jawa Timur. Saat ini dirinya mengaku sudah ada beberapa proyek infrastruktur yang tengah dalam proses pengajuan pembiayaan dari Bank Jatim.

Salah satunya adalah proyek pengembangan RSUD Dr. Soetomo senilai Rp1,5 triliun, lalu pembiayaan proyek milik Muhammadiyah senilai Rp500 miliar dan sembilan proyek infrastruktur lainnya. "Ada juga proyek pembangunan lapangan udara," tambahnya.

Terkait dengan distribusi kredit di segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Soeroso mengungkapkan hal tersebut akan sangat bergantung pada kondisi makro ekonomi mengingat sektor ini merupakan sektor yang langsung terdampak dari kondisi makro.

Di samping pertumbuhan kredit, perseroan juga menargetkan dapat meningkatkan jumlah dana pihak ketiganya (DPK) sebesar 8% dan total aset direncanaan meningkat 7,57% dari tahun lalu.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: