Produksi surat suara Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta di percetakan PT Adi Perkasa Makassar menyusut akibat pemadaman listrik bergilir yang terus melanda Kota Daeng. Meski demikian, penyusutan itu tidaklah terlalu mengganggu dan masih sesuai target. Pihak percetakan tetap yakin mampu menyelesaikan 7,2 juta surat suara Pilgub DKI Jakarta.
Direktur Utama PT Adi Perkasa Makassar Makmur Daeng Nakku mengatakan estimasi produksi surat suara per harinya mencapai 1,4 juta lembar dalam kondisi normal. Namun, akibat mati lampu produksi surat suara di hari pertama cuma 1,2 juta lembar.
"Itu masih normal karena kita target paling tidak satu juta lembar per hari," kata Makmur saat ditemui Warta Ekonomi di kantornya, Makassar, Selasa (10/1/2017).
Menurut Makmur, berkurangnya produksi surat suara disebabkan adanya jeda pengerjaan pada mesin cetak saat mati lampu. Butuh waktu beberapa menit untuk kembali menormalkan jalannya mesin cetak saat transisi dari listrik PLN ke genset.
"Jadinya, bobot pekerjaan sedikit menurun. Tapi, secara keseluruhan tidak signifikan dan kami juga sudah siapkan genset dengan daya 125 KVA," ucap dia.
PT Adi Perkasa Makassar sedari awal memberikan prioritas perampungan surat suara Pilgub DKI Jakarta. Makmur menyebut pertimbangannya yakni jumlah DPT yang sangat besar dibandingkan dengan pilkada lain. Selain itu, gaung Pilgub DKI Jakarta yang besar membuat nama perusahaannya menjadi taruhan. Tentunya, pihaknya akan berusaha menyukseskan pencetakan surat suara tersebut tepat waktu.
Makmur melanjutkan pengalaman perusahaannya dalam mencetak surat suara menjadi jaminan. Untuk pilkada tahun ini saja, pihaknya mendapatkan kepercayaan mengerjakan 23 surat suara maupun logistik pesta demokrasi. Dua di antaranya berskala provinsi yakni DKI Jakarta dan Gorontalo. Sisanya, pilkada tingkat kabupaten/kota.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu DKI Jakarta Minah Susanti mengatakan insiden mati lampu mesti diantisipasi pihak percetakan. Terlebih, Kota Makassar dalam beberapa hari terakhir memang sering dilanda pemadaman listrik bergilir. Ia tidak menginginkan insiden mati lampu mengganggu proses percetakan.
"Semoga tidak terjadi lagi. Kalau pun kejadian, ya sudah harus diantisipasi," kata Minah saat mengecek pencetakan perdana surat suara Pilgub DKI Jakarta.
Menurut Minah, insiden mati lampu bila dibiarkan tanpa antisipasi bisa berdampak domino, mulai dari percetakan hingga distribusi. Ia khawatir pihak percetakan tidak bisa menyelesaikan target 7,2 juta surat suara tepat waktu yakni selama delapan hari. Imbasnya, proses distribusi surat suara di ibu kota juga bisa molor.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement