PT Bank Commonwealth optimistis menapaki bisnisnya pada tahun 2017 ini. Hal tersebut terlihat dari harapan pertumbuhan kredit perseroan yang diproyeksikan dapat mencapai angka double digit.
Direktur Ritel Banking Bank Commonwealth Rustini Dewi menjelaskan perseroan berharap dapat meningkatkan kinerja bisnisnya, terutama dalam hal penyaluran kredit pada tahun ini. Entitas usaha Commonwealth Bank of Australia (CBA) itu bakal menggenjot penyaluran kredit di segmen ritel dan small medium enterprises (SME) untuk merealisasikannya.
"Mayoritas portofolio kredit kita ada di ritel dan SME," katanya kepada Warta Ekonomi di Jakarta, Kamis (12/1/2017).
Jika menilik laporan keuangan perseroan periode September 2016, jumlah portofolio kredit perseroan mencapai Rp11,55 triliun. Nilai ini mengalami penurunan sebesar 18,93% dari distribusi kredit perseroan di akhir 2015 lalu yang sebesar Rp13,74 triliun.
Melihat lebih jauh lebih, penurunan volume kredit perseroan juga sudah terjadi pada tahun 2015 lalu di mana saat itu jumlah kredit perseroan mencapai Rp13,74 triliun atau turun 12,11% dari periode yang sama tahun 2014 Rp15,63 triliun. Jika proyeksi perseroan benar tercapai maka pada tahun ini dapat dijadikan titik balik bagi pertumbuhan bisnis perseroan.
Sebelumnya perseroan juga telah merilis reksa dana Manulife Saham Syariah Asia Pasifik Dollar AS (MANSYAF) melalui 70 kantor cabangnya di 31 kota besar di Indonesia. Produk yang merupakan reksa dana syariah kelolaan PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI) portofolio yang terdiversifikasi pada beragam saham syariah di berbagai negara yang ada di kawasan Asia Pasifik (kecuali Jepang).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement