Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menhub Minta Operasikan Bus Pengumpul ke Pulogebang, Sebab..

Menhub Minta Operasikan Bus Pengumpul ke Pulogebang, Sebab.. Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta Direktorat Jenderal Perhubungan Darat dan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) untuk mengoperasikan bus pengumpul (feeder) dari Terminal Pulogadung dan Terminal Cakung untuk mengangkut penumpang ke Terminal Pulogebang.

"Dirjen Perhubungan Darat agar mengoperasikan bus 'feeder' untuk mengangkut penumpang ke sini. Kita punya PPD, Damri tapi tidak ada langkah," kata Budi saat peninjauan ke Terminal Pulogebang, Jakarta Timur, Minggu (29/1/2017).

Kalau perlu, Budi menegaskan bus pengangkut tersebut dioperasikan secara permanen agar penumpang tidak lagi mau naik bus antarkota antarprovinsi di terminal bayangan.

"Ini bentuk pelayanan ke masyarakat, kalau perlu permanen 'feeder'-nya, konsistensi fasilitas itu harus kita buktikan," katanya.

Ia mengaku kecewa karena target pemindahan seluruh perusahaan otobus (PO) ke Terminal Pulogebang tidak tercapai pada 28 Januari 2017.

"Saya sudah memberikan perpanjangan waktu satu bulan, tapi tidak tercapai, kita persempit lagi satu minggu waktunya," katanya.

Menurut dia, dari jumlah keseluruhan 120 PO yang terdaftar, baru sekitar 70 PO yang berpindah dan masih ada 50 PO lagi yang membandel.

"Jadi, ini masih dibilang belum apa-apa, belum prestasi, kalau sudah 115 bisa dikatakan berhasil," katanya.

Dia mengatakan saat peninjauan ke Terminal Pulogadung masih terdapat dua PO yang mengangkut penumpang dan belum pindah ke Terminal Pulogebang, yaitu PO Garuda Mas dan PO Gunung Mulia.

Budi menambahkan masih membandelnya para operator bus tersebut untuk berpindah ke Terminal Pulogebang, yakni pasar yang masih potensial di terminal yang lama.

"Mereka meyakini masih punya 'captive market' (pasar yang sudah tetap) di sana, jadi tidak pindah pun masih bisa dapat penumpang," katanya.

Untuk itu, ia meminta agar lusa atau Selasa (31/1) bus-bus pengumpul sudah bisa dioperasikan dari titik-titik yang dinilai banyak penumpang ke Terminal Pulogebang. "Ini juga dimaksudkan agar penumpang tidak bingung mau ke terminal lama," katanya.

Dalam kesempatan sama, Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Elly Sinaga mengatakan pihaknya telah melakukan survei untuk melihat titik-titik mana saja yang akan ditempatkan bus-bus pengumpul.

"Berdasarkan hasil survei, kita akan tempatkan di Stasiun Cakung, itu hanya lima menit dari sini (Terminal Pulogebang), kalau kita lihat potensinya itu sampai 120.000 penumpang per hari," katanya.

Kemudian, tempat-tempat yang lain, yaitu Rawamangun, Bekasi dan Kramatjati. "Nanti kita akan operasikan tergantung kebutuhan, bisa dari PPD, Damri atau Transjakarta," katanya.

Wakil Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Sigit Wijatmoko melaporkan bahwa terhitung pada Minggu (29/1) lebih dari 135.000 penumpang yang berangkat dari Terminal Pulogebang.

"Kami juga sudah menutup 19 terminal bayangan yang melibatkan 450 bus AKAP, kami lakukan penindakan berupa penilangan," katanya.

Sigit menjelaskan terminal tersebut terlihat sepi karena memang ada waktu-waktu tertentu yang ramai, contohnya saat kedatangan pukul 16.00-18.00 WIB, dan keberangkatan pukul 17.00-19.00 WIB. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Vicky Fadil

Advertisement

Bagikan Artikel: