Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Hal Ini Jadi Salah Satu Penentu Kesuksesan Pilkada

Hal Ini Jadi Salah Satu Penentu Kesuksesan Pilkada Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Masykurudin Hafidz menilai persiapan kualitas sumber daya manusia (SDM) penyelenggara akan menentukan kesuksesan pilkada yang akan dilangsungkan 15 Pebruari 2017.

"Tantangan paling besar untuk menciptakan integritas pemungutan suara adalah pengetahuan dan kemandirian penyelenggara pemilu di tingkat TPS," kata Hafidz dalam pesan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (1/2/2017) menanggapi rilis Bawaslu terkait TPS rawan.

Dia menjelaskan sejumlah TPS rawan yang dirilis oleh Bawaslu, sesungguhnya menjadi tantangan kepada penyelenggara pemilu dan pasangan calon di setiap tingkatan untuk dapat semaksimal mungkin mewujudkan proses pemilihan yang bebas pelanggaran.

Proses pemungutan suara adalah puncak pelaksanaan pilkada, kata Hafidz melanjutkan, oleh sebab itu sebagai kegiatan kegiatan puncak jika semakin optimal persiapan yang dilakukan, maka semakin menghindarkan dari kecurangan.

"Besarnya jumlah penyelenggara Pemilu di TPS baik KPPS maupun PPL adalah tantangan tersendiri untuk memastikan seluruhnya berpengetahuan cukup, bertindak mandiri, dan terbuka. Demikian juga kuatnya pengaruh pendukung pasangan calon tertentu serta saksi untuk memastikan suara tidak terdapat perbedaan pendapat," tutur Hafidz menerangkan.

Dengan demikian, sudah jelas bahwa tantangan paling besar bagi penyelenggara Pemilu selain memastikan tahapan persiapan dilakukan secara maksimal, tetapi juga memastikan penyelenggara Pemilu di TPS baik KPPS maupun PPL benar-benar memiliki pengetahuan yang cukup dan keberanian yang memadai.

Di sisi lain, pasangan calon beserta tim sukses dan tim kampanyenya juga harus saling menahan diri untuk tidak melakukan pelanggaran, sepakat untuk tidak perlu mempengaruhi pemilih dengan uang atau menciptakan rasa takut, semata demi menjaga integritas.

"Ini harus dilakikan agar puncak pilkada sebagai pesta demokrasi yang berkualitas benar-benar terwujud," pungkas Hafidz.

Sebelumnya, pada hari Senin (30/1) Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) mengumumkan indeks kerawanan pemilu dalam Pilkada serentak 2017 guna memetakan, mengukur, meramalkan dan melakukan deteksi dini dalam menentukan wilayah-wilayah rawan dalam proses pemilu demokratis.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Bawaslu itu, dari tujuh provinsi yang akan menyelenggarakan Pilkada serentak 2017, yang memiliki peringkat indeks kerawanan pemilu tertinggi berturut-turut yakni, Papua Barat,Aceh, Banten, Sulawesi Barat, DKI Jakarta, Kepulauan Bangka Belitung, serta Gorontalo. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: