Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara pada tahun 2016 yang sebesar 5,18 persen menempati posisi ketiga setelah Bengkulu dan Sumatera Barat.
"Dengan pertumbuhan ekonomi yang sebesar 5,18 persen, kontribusi ekonomi Sumut terhadap Sumatera semakin tinggi atau mencapai 22,53 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Syech Suhaimi di Medan, Senin (6/2/2017).
Tahun 2015, kontribusi ekonomi Sumut ke Sumatera masih 22,12 persen. "Pertumbuhan ekonomi Sumut di 2016 memang semakin bagus dan bahkan di atas angka nasional yang masih 5,02 persen," kata Syeh Suhaimi.
Tahun 2015, pertumbuhan ekonomi Sumut masih 5,1 persen.
Syech Suhaimi menjelaskan, Produk Domestrik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku pada 2016 mencapai Rp628,39 triliun dari 2015 Rp571,72 triliun.
Sementara itu, berdasarkan harga konstan 2010 pada tahun lalu mencapai Rp436,77 triliun dari 2015 Rp440,95 triliun.
Syech Suhaimi menuturkan, dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi terjadi di sektor usaha informasi dan komunikasi 7,76 persen diikuti oleh jasa kesehatan dan kegiatan sosial 7,37 persen serta pengadaan air 6,71 persen.
Adapun dari struktur perekonomian, Sumut masih didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yakni pertanian, kehutanan dan perikanan 21,65 persen.
Industri pengolahan 19,98 persen serta perdagangan besar-eceran dan reparasi mobil-sepeda motor 17,89 persen.
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba mengatakan tahun 2017, pertumbuhan ekonomi Sumut diprediksi akan lebih besar dari 5,18 persen tahun 2016.
Meningkatnya pertumbuhan ekonomi karena harga komoditas bergerak naik dan harapannya inflasi bisa lebih rendah dari 2016. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement