PT Bank Pembangunan Daerah Bali menargetkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) tahun 2017 sebesar Rp383,4 miliar, meningkat dari realisasi KUR 2016 sebesar Rp267,7 miliar.
"Peningkatan target KUR 2017 baik KUR Mikro dan KUR Ritel karena perbankan masih melihat adanya potensi yang menjanjikan untuk penyerapan kredit tersebut. Kami melihat tahun 2017 masih ada potensi kredit yang bertumbuh," kata Direktur Operasional BPD Bali I Gusti Ngurah Agustana Mendala di Denpasar, Rabu (8/2/2017).
Menurutnya target KUR 2017 terdiri atas segmen ritel Rp369,1 miliar dan segmen mikro Rp14,3 miliar.
Sementara realisasi KUR 2016 sebesar Rp267,7 miliar, terdiri atas kredit ritel sebesar Rp258 miliar atau 87 persen dari target Rp295 miliar, dan kredit mikro Rp9,7 miliar atau 97 persen dari target Rp10 miliar.
Pihaknya optimistis pertumbuhannya KUR 2017 bisa melonjak meski realisasi tahun 2016 untuk KUR ritel dan mikro tidak menembus hingga 100 persen.
Agustana mengaku pihaknya tidak serta merta mengejar realisasi target KUR mikro dan ritel, namun lebih menerapkan prinsip kehati-hatian untuk menyalurkan realisasi kredit yang tepat sasaran.
Terbukti, tingkat kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) untuk realisasi KUR tersebut nol persen alias tidak ada kredit macet pada realisasi KUR, pertama kali dengan bunga sembilan persen per tahun di bank tersebut.
"Dari analisa, sebelum mencairkan kredit juga sangat hati-hati dan bukan karena target semata tetapi bagaimana menyalurkan kredit secara tepat sasaran," katanya.
Sebaran realisasi KUR, lanjut dia, juga hampir merata di 13 cabang di seluruh Bali dengan jumlah debitur untuk KUR mikro mencapai 411 orang dan ritel mencapai 1.144 orang.
Sebagian besar masih dikontribusikan paling besar di Denpasar, Tabanan, Seririt untuk KUR mikro dan ritel sebagian besar di Tabanan, Denpasar, Singaraja, Badung dan Seririt. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement