PT Bank DBS Indonesia bakal lebih agresif menyalurkan kredit di lini bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) pada tahun ini. Perseroan mengincar angka pertumbuhan sekitar 50% dari hasil penyaluran kredit di sektor perumahan hingga akhr tahun 2017.
Direktur Consumer Banking Group DBS Indonesia Wawan Salum mengatakan lini bisnis KPR merupakan bisnis yang baru dikembangkan perseroan sejak tahun 2016 lalu. Perseroan mengincar pasar menengah atas dengan ticket size atau harga rumah yang berada di kisaran Rp1 miliar.
"Berbicara KPR erat kaitannya dengan daya beli masyarakat dan juga minat pengembang. Pada tahun lalu pengembang belum terlalu aktif, jadi pasar kita pada tahun lalu itu bukan primary market (rumah baru) tetapi secondary market. Namun itu cukup menolong, bisnis KPR kita tumbuh 80%," katanya di Jakarta, Kamis (9/2/2017).
Lebih lanjut, dirinya menuturkan adanya kebijakan pelonggaran uang muka melalui relaksasi loan to value belum begitu dapat menggerakkan pasar. Meski begitu, Wawan optimis penyaluran KPR perseroan bakal tumbuh secara positif pada tahun ini.
Sebagai catatan, pertimbangan DBS melirik bisnis KPR adalah karena pertumbuhannya yang terus berlanjut, meskipun kondisi ekonomi domestik tengah lesu, seperti yang terjadi di akhir 2015. Apalagi Indonesia adalah pasar prioritas DBS Grup, selain Tiongkok dan India.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement