Warta Ekonomi, Makassar -
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Sulsel, Wiwiek Sisto Widayat, menyatakan transaksi non-tunai di daerahnya meningkat signifikan dalam setahun terakhir. Tercatat lonjakan transaksi non-tunai melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) sebesar 55,32 persen.?
"Secara nominal, transaksi melalui SKNBI mencapai Rp68,89 triliun pada 2016. Itu jauh meningkat dibandingkan transaksi pada tahun lalu sekitar Rp44,35 triliun. Peningkatan transaksi via kliring menunjukkan aktivitas ekonomi di Sulsel tumbuh cukup pesat," kata Wiwiek, kepada Warta Ekonomi, kemarin.
Dari catatan BI, jumlah warkat yang dikliringkan juga mengalami peningkatan sebesar 23,57 persen. Sepanjang 2016, jumlah warkat melonjak menjadi 1.371.826 lembar dari sebelumnya 1.110.142 lembar.?
Khusus Desember 2016, menurut Wiwiek, transaksi tunai tumbuh 3,54 persen dibandingkan bulan sebelumnya dengan nominal Rp5,47 triliun. Peningkatan transaksi non-tunai dipengaruhi peningkatan transaksi keuangan pemerintah. Di samping itu, khusus Desember lalu, aktivitas masyarakat menjelang Natal dan Tahun Baru menjadi pemicu lonjakan transaksi di perbankan.
Wiwiek mengimbuhkan tidak hanya transaksi non-tunai, transaksi tunai pun terbilang melonjak. Jumlah uang kartal yang masuk ke BI Sulsel menembus Rp20,18 triliun. Adapun, jumlah uang keluar sekitar 11,12 triliun. "Terjadi net inflow sebesar Rp9,06 triliun. Itu meningkat dibandingkan tahun lalu sekitar Rp5,18 triliun," tuturnya.?
Lebih jauh, Wiwiek menjelaskan seiring bertumbuhnya transaksi tunai maupun non-tunai di Sulsel, temuan uang palsu juga meningkat. Bahkan, lonjakannya sangat tinggi mencapai 91,74 persen dalam setahun terakhir. BI menemukan 2.462 lembar uang palsu atau meningkat hampir dua kali lipat dari temuan tahun lalu sekitar 1.284 lembar.
Pecahan uang palsu Rp50 ribu, menurut Wiwiek, paling mendominasi yakni sekitar 51,42 persen dari total temuan. Diikuti uang palsu Rp100 ribu sebesar 45,65 persen. Selebihnya, uang palsu itu dibuat dengan beragam nominal. "Tentunya kebanyakan pecahan besar," tutur dia.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement