Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Transformasi Bisnis Bank Windu ke CCB Indonesia

Transformasi Bisnis Bank Windu ke CCB Indonesia Bursa Efek Indonesia, Suasana Lantai Bursa. | Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Proses merger PT Bank Windu Kentjana Tbk (MCOR) dengan PT Bank Antardaerah atau Bank Anda telah resmi rampung. Masuknya pemegang saham baru dari negeri tirai bambu, China Construction Bank Corporation (CCB) membuat nama Bank Windu dan Bank Anda berubah menjadi PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk atau CCB Indonesia.

Catatan saja, saat ini CCB menggenggam sekitar 60% kepemilikan saham di CCB Indonesia. Hal tersebut dengan serta-merta ikut mengubah segmen pasar dan juga doing business dari Bank Windu.

Direktur CCB Indonesia Luianto Sudarmana mengatakan bisnis perseroan akan dititikberatkan pada pembiayaan di sektor korporasi, khususnya infrastruktur. Padahal sebelumnya hampir 30% kredit Bank Windu disalurkan untuk sektor perdagangan, whole sale, dan ritel.

"Dulu ada juga penyaluran kredit ke sektor manufaktur, porsinya sekitar 17%," katanya saat acara Brand Launching CCB Indonesia di Jakarta, Senin (20/2/2017).

Lebih lanjut, dirinya mengatakan selain akan menggenjot segmen korporasi, perseroan juga bakal masuk ke bisnis trade finance dan juga pembiayaan perumahan atau kredit pemilikan rumah (KPR). Perihal, trade finance, sejatinya Bank Windu juga sudah memulai bisnis tersebut, namun hal itu tentu akan memiliki dampak yang berbeda dengan masuknya CCB menjadi pemegang saham utama perseroan.

Luianto menambahkan volume ekspor dan impor Indonesia nilainya mencapai US$50 miliar. Hal tersebut merupakan potensi bisnis yang cukup besar karena nantinya perseroan dapat memanfaatkan mata uang renminbi yang merupakan basis pembayaran di Tiongkok untuk dijadikan sektor pembayar di bank CCB Indonesia. Apalagi, saat ini Tiongkok masih menjadi sasaran utama ekspor Indonesia.

"Renminbi sekarang sudah masuk dalam special growing rate, jadi bank-bank sentral boleh menanamkan uangnya dalam mata uang renminbi sekitar 11% dari total portofolio mereka," pungkasnya.

Sebagai informasi, perubahan nama dari Bank Windu menjadi China Construction Bank Indonesia sejatinya sudah mendapat restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sejak 28 Desember 2016 lalu. CCB sendiri merupakan institusi keuangan terbesar di dunia yang memiliki fokus pada pembiayaan pembangunan infrastruktur. Saat ini total aset CCB tercatat mencapai 18,2 triliun renminbi dengan modal inti mencapai 1,3 triliun renminbi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: