Di tengah hingar bingar kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al-Saud, banyak asa yang muncul dari pemerintah hingga warga Indonesia. Bila pemerintah mengharapkan kerjasama maupun investasi, warga khususnya korban crane jatuh pada 2015 lalu berharap Raja Salman segera merealisasikan janji santunan yang hingga kini belum menemui kejelasan.
Hasrah (47), istri dari dari Subandi, (52), salah satu jemaah haji korban jatuhnya crane asal Sulsel pada 11 September 2015, mengharapkan lawatan Raja Salman ke Indonesia sekaligus menuntaskan persoalan santunan. ?Janji itu utang dan janji santunan buat korban crane jatuh sudah tersebar luas. Namanya janji, ya harus dibayar bagaimanapun bentuknya,? ucap Hasrah, saat dihubungi Warta Ekonomi, Kamis (2/3/2017).
Ia mengharapkan permasalahan santunan untuk korban crane jatuh menjadi salah satu bahan pembicaraan antara pemerintah Indonesia dan Arab Saudi. Terlebih, pihaknya mendengar banyak kerjasama yang dibahas kedua negara tersebut. "Semoga saja janji santunan itu benar-benar ditepati Raja Salman," kata Hasrah yang merupakan warga Kelurahan Raya, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros, Sulsel.
Sepengetahuan Hasrah, pemerintah Arab menjanjikan santunan pasca-peristiwa crane jatuh pada 2015. Nominal santunan bagi korban yang meninggal dunia sebesar 1 juta riyal atau Rp3,8 miliar. Sedang, untuk korban cacat fisik ditetapkan nominal santunan 500 ribu riyal atau Rp1,9 miliar. Tak cuma itu, Hasrah menyebut pemerintah Arab menjanjikan kesempatan berhaji lagi untuk dua keluarga korban
Hasrah mengenang insiden crane jatuh terjadi menjelang waktu Salat Magrib, saat dirinya dan suaminya menunaikan ibadah haji pada 2015. Crane untuk pengerjaan proyek tiba-tiba ambruk dan mengenai sejumlah jemaah. Ia dan suaminya mencoba menghindar. Namun, sang suami masih terkena dampak crane jatuh yang berakibat cacat fisik. Subandi yang berprofesi sebagai polisi pun tidak bisa seproduktif dulu.
Menurut Hasrah, meski sang suami masih aktif sebagai anggota Polri, tapi dirinya harus bekerja ekstra karena kondisi Subandi yang tak lagi prima. Tangan kiri Subandi sudah tidak berfungsi dan masih sering muncul rasa nyeri. Untuk mengancing baju saja, tangannya sudah tidak bisa difungsikan dan mesti dibantu oleh Hasrah. Bibirnya pun demikian. Saat makan, bibir Subandi lengket atau mengatup.
Hasrah mengungkapkan pihaknya hanya berharap janji santunan bisa segera direalisasikan pasca-kunjungan Raja Salman. Pihaknya sudah cukup lelah menagih janji tersebut. Setahun sebelumnya, dia sudah berusaha mendatangi kantor Kemenag Kabupaten Maros untuk mempertanyakannya santunan tersebut. Namun, pegawai Kemenag tidak bisa memberikan jawaban pasti. Padahal, seluruh data-data Subandi sudah dikirimkan ke pemerintah Arab Saudi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Sucipto
Tag Terkait:
Advertisement