Warta Ekonomi, Jakarta -
Jakarta-Analis Forextime, Lukman Otunuga,?Sentimen terhadap ekonomi Indonesia semakin membaik pada hari Rabu setelah laporan keyakinan konsumen yang mengesankan dan memberi sinyal peningkatan stabilitas ekonomi.?
Ia menuturkan, konsumen Indonesia luar biasa optimis di bulan Februari ditunjukkan dengan Indeks Konsumen Bank Indonesia yang meningkat tajam dibandingkan data Januari menjadi 117.1. Kondisi ekonomi di Indonesia stabil dan dapat semakin meningkat di jangka menengah dan panjang karena potensi peningkatan aktivitas bisnis.?
"Di luar Indonesia, perhatian akan tertuju pada rapat Federal Reserve pekan depan yang dapat memicu level volatilitas yang tinggi. Bank Indonesia mungkin akan mengendalikan Rupiah pada periode tersebut demi memitigasi kejutan negatif," ujarnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (9/3/2017).
Sementara itu, ia memandang, sterling bears menguasai sesi perdagangan hari Rabu dan GBPUSD merosot ke level terendah baru dalam tujuh pekan di level 1.2150 karena kegelisahan investor semakin menjadi menjelang pidato Anggaran Musim Semi Inggris Raya. Menteri Keuangan Philip Hammond akan menjadi sorotan hari ini dan diharapkan memberi informasi mengenai rencana keuangan pemerintah Inggris dalam proses untuk keluar dari Uni Eropa.?
Walaupun Hammond telah mengatakan bahwa ia mungkin akan mengambil pendekatan berhati-hati dalam Anggaran Musim Semi demi memastikan Inggris terlindung dari Brexit, ketidakpastian yang dipicu Brexit terus meningkat dengan cepat dan telah memberi pengaruh negatif pada sentimen.
"Karena ekonomi Inggris terancam menghadapi risiko jangka panjang serius dari Brexit, pemerintah harus mempertahankan disiplin fiskal sehingga kemungkinan akan menunda peningkatan belanja. Walaupun sebagian orang mungkin optimistis tentang peningkatan proyeksi pertumbuhan untuk tahun 2017 dan teryakinkan oleh Hammond mengenai masa depan ekonomi Inggris yang cerah, sebagian besar peserta pasar tetap gelisah karena rilis data ekonomi terkini yang cenderung lemah. Perkembangan politik terus menentukan pergerakan pasar dan ini mungkin dapat mengurangi dampak Anggaran Musim Semi terhadap GBP karena para penjual memanfaatkan kegelisahan menjelang pengaktifan Pasal 50 untuk semakin menekan harga," tambahnya.?
Adapun, USD tetap dominan dalam pasar valas pekan ini seiring dengan semakin besarnya spekulasi tentang kenaikan suku bunga Fed pekan depan. Sentimen terhadap USD tetap sangat bullish karena data ekonomi AS berulang kali melampaui ekspektasi. Walaupun ketidakpastian seputar Trump masih terus ada, fokus utama saat ini adalah tindakan Fed untuk menaikkan suku bunga dan ini terus mendukung USD. Perhatian investor mungkin akan tertuju pada laporan ketenagakerjaan non pertanian ADP yang dapat semakin memperkuat USD apabila data melampaui ekspektasi.?
"Dari sudut pandang teknikal, Indeks Dolar bullish di grafik harian. Breakout penutupan harian di atas 102.00 dapat membuka jalan untuk peningkatan lebih lanjut menuju 102.50," terangnya.?
Dirinya pun mencermati bahwa Emas semakin melemah pada perdagangan hari Rabu karena peningkatan ekspektasi kenaikan suku bunga Fed pekan depan. USD yang menguat karena membaiknya sentimen terhadap ekonomi AS telah memicu aksi jual dan harga emas tergelincir ke level terendah baru dalam lima pekan di $1212 pada saat laporan ini ditulis. ?Emas yang semakin melemah menyiratkan bahwa bulls menyerah melawan ekspektasi kenaikan suku bunga AS dan emas berpotensi semakin menurun apabila NFP di hari Jumat melampaui ekspektasi. Dari sudut pandang teknikal, harga berada di bawah 20 SMA harian sedangkan MACD melintas ke bawah.?
"Level support sebelumnya di sekitar $1220 dapat menjadi level resistance dinamis yang mendorong penurunan lebih lanjut menuju $1200 atau lebih rendah lagi," tukasnya.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement