Pemerintah pusat diminta kompak mendukung segera beroperasinya pabrik semen di Rembang milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Alasannya PT SI merupakan BUMN yang merupakan andalan untuk mendatangkan sumber penerimaan nasional. ?Sejauh ini aksi penolakan telah mengindikasikan berbagai kejanggalan. Salah satunya, tetap beroperasinya kegiatan penambangan batu kapur oleh belasan perusahaan swasta di areal tambang yang berhimpitan dengan areal tambang milik PT Semen Indonesia. Apakah ini murni persaingan bisnis dengan balutan ekologis? Sebab ada fakta, di wilayah yang bakal ditambang Semen Indonesia di Rembang itu, jauh sebelumnya sudah lebih dulu ada perusahaan-perusahaan swasta berbekal izin galian C? yang menambang batu kapur. Kenapa mereka tetap bisa beroperasi sampai sekarang?? kata pengamat dari Concern Think Thank Institute Djuni Thamrin di diskusi Forum Wartawan DPR.? Djuni menambahkan kejanggalan lainnya adalah proses hukum terhadap kasus semen Rembang. Pihak Semen Indonesia yang menang di tingkat PTUN dan banding, akhirnya kalah di tingkat Mahkamah Agung. ?Apalagi di PTUN juga terbukti Semen Indonesia menang. Memang kemudian ada novum baru dan digugat ke MA. Novum itu sendiri ternyata bukti-buktinya juga sangat aneh, seperti dukungan dari power rangers atau copet pasar,? katanya. Banyaknya keanehan dalam kasus pabrik semen di Rembang seharusnya dicermati oleh pemerintah pusat. Djuni pun mempertanyakan kebijakan pemerintah pusat. ?Banyak sekali institusi nasional termasuk Ombudsman yang justru mendukung pihak penolak. Menurut saya mereka tidak lagi melihatnya secara obyektif. Aneh Jika pemerintah pusat tak total mendukung Semen Indonesia di Rembang,? katanya. Djuni mengingatkan bahwa pabrik semen milik asing banyak bermunculan di Indonesia. Apalagi secara internasional, persaingan untuk menguasai sumber bahan baku semen juga semakin tinggi di negeri ini. ?Lha ini berbahaya kalau kemudian terjadi monopoli asing, semen akan menjadi komoditas yang strategis dibanding sekedar cabe. Apalagi Indonesia dengan Nawa Cita nya Presiden Jokowi sedang gencar membangun infrastuktur di mana-mana,? katanya. Hal lain, negara-negara ASEAN seperti Malaysia, Filipina, atau Vietnam sedang berusaha untuk menyetok semen. Mereka melihat ada kecenderungan akan terjadi kesulitan semen di masa mendatang. Mereka juga butuh untuk pembangunan. |
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ferry Hidayat
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement