Selama 2015 ditemukan rata-rata 200 malware varian baru tiap bulan dan kode berbahaya dibuat untuk Android. Pada 2016 jumlah ini meningkat menjadi 300 varian baru per bulan untuk Android dan dua untuk iOS. Jumlah itu terus meningkat pada 2017 menjadi rata-rata 400 malware baru per bulan.
Technical Consultant PT Prosperita ESET Indonesia Yudhi Kukuh mengatakan bahwa berdasarkan laporan ESET tentang cyber savviness di Asia tahun 2015, Indonesia menduduki peringkat ke-6 atau menjadi negara yang paling tidak memiliki wawasan cukup tentang proteksi diri saat online.
"Jalan keluar terbaik yang bisa dilakukan adalah dengan terus-menerus melakukan edukasi bagi pengguna tentang pentingnya mengimplementasi perlindungan terhadap keamanan transaksi keuangan online dan perbankan yang tepat guna pada perangkat sehingga terhindar dari kejahatan digital," katanya dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Minggu (26/3/2017).
Adapun,?untuk memastikan keamanan saat melakukan aktivitas berbelanja online?Yudhi menyarankan lima?hal sebagai berikut
1. Gunakan aplikasi resmi yang dikeluarkan oleh setiap toko online, aplikasi resmi hanya terdapat di Google Play Store atau Apple App Store. Aplikasi-aplikasi yang masuk toko aplikasi pihak ketiga seringkali tidak melalui pemeriksaan keamanan sehingga kemungkinan besar mengandung malware berbahaya atau ransomware ponsel.
2. Pelajari permintaan akses pada aplikasi smartphone, jangan mudah memberikan hak admin terhadap aplikasi yang terinstal pada perangkat. Beberapa malware ponsel memiliki kebiasaan meminta hak admin, tujuannya untuk memperoleh akses ke fungsi yang paling penting sehingga mampu mengontrol ponsel dan melakukan berbagai kegiatan ilegal tanpa sepengetahuan pemilik.
3. Berhati-hati dalam menyimpan informasi penting, seperti username/password dan nomor kartu kredit. Begitu besar peralihan pengguna komputer ke smartphone dan tablet karena didorong oleh fleksibilitas dalam penggunaan, kemampuan menyimpan data, dan berbagai keunggulan lain yang mempermudah manusia dalam beraktivitas.
4. Pastikan mengunci komputer/smartphone Anda. Kebiasaan menyimpan informasi login serta metode pembayaran pada aplikasi/browser dapat dengan mudah digunakan oleh orang yang memiliki hak akses ke perangkat.
5. Bila harus menggunakan browser, pastikan browser yang digunakan dilengkapi fitur banking dan payment protection yang mampu memberikan keamanan dan kenyamanan dalam bertransaksi.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement