PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mematok angka pertumbuhan kredit di kisaran 8% hingga 10% di tahun ini. Untuk mencapainya perseroan bakal mengandalkan penyaluran kredit di sektor small medium enterprises (SME) dan juga syariah.
Direktur BTPN Arief Harris Tandjung mengatakan proyeksi pertumbuhan kredit ini sama dengan pertumbuhan rata-rata industri. Hal ini dikarenakan BTPN tidak memilik pembiayaan di sektor korporasi. ?Kami tidak memiliki corporate banking, itu makanya pertumbuhan kredit kami inline dengan industri,? katanya kepada wartawan pekan lalu di Jakarta.
Lebih lanjut dirinya mengatakan seiring dengan pertumbuhan kredit, porsi dana pihak ketiga pada tahun ini diproyeksikan juga bakal meningkat setara dengan tingkat pertumbuhan kredit. Sepanjang tahun lalu pembiayaan syariah BTPN bertumbuh sebesar 36% dari Rp3,7 triliun menjadi Rp5 triliun.
Sebagai catatan, hingga akhir Desember tahun lalu, penyaluran kredit BTPN menembus angka Rp63,2 triliun. Capaian tersebut meningkat 8% dari periode yang sama tahun 2015 Rp58,6 triliun. Untuk kredit di sektor SME di 2016, pertumbuhannya mencapai 35% menjadi Rp9,3 triliun.
Angka ini bergerak naik dari porsi kredit SME di tahun sebelumnya yang hanya bertengger di angka Rp6,9 triliun. Sementara untuk kredit pensiunan, pertumbuhannya hanya mencapai 6%. Bergerak naik dari Rp37,88 triliun di 2015 menjadi Rp40,18 triliun di 2016.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gito Adiputro Wiratno
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait:
Advertisement