Menantu Trump Batalkan Perundingan Bisnis dengan Perusahaan China
Perusahaan milik keluarga menantu Presiden Amerika Serikat Donald Trump, Jared Kushner, mengakhiri perundingan dengan sebuah perusahaan China dalam proyek pembangunan kembali properti di New York. Mengutip BBC di Jakarta, Kamis (31/3/2017), Kushner Companies mengatakan bahwa pihaknya dan perusahaan China, Anbang Insurance Group, telah sepakat untuk mengakhiri perundingan terkait dengan proyek pembangunan yang dikenal dengan nama 666 Fifth Avenue, sebagaimana dilaporkan oleh media di Amerika Serikat.
Sejauh ini pihak Anbang belum memberikan tanggapan. Kesepakatan tersebut semula berpotensi menimbulkan persoalan terkait dengan konflik kepentingan, sebab Kushner memainkan peran penting di Gedung Putih sejak mertuanya menjadi presiden AS.
Lima anggota Kongres dari Partai Demokrat melayangkan surat ke Gedung Putih pada tanggal 24 Maret untuk menyampaikan kekhawatiran mengenai hal yang disebut transaksi yang sangat mengganggu. Menurut mereka, jika proyek dilanjutkan maka "tampak jelas akan menimbulkan konflik kepentingan" bagi menantu sang presiden.
Lebih lanjut mereka bertanya apakah Jared Kushner terlibat langsung dalam perundingan dengan perusahaan China Anbang Insurance Group. Mereka juga meminta informasi lebih rinci mengenai divestasi kepemilikan yang dilaporkan telah dilakukan oleh Kushner atas gedung itu.
Juru bicara Kushner Companies James Yolles mengatakan bahwa Kushner sudah melepas kepemilikannya atas properti 666 Fifth Avenue kepada anggota keluarga, sehingga jika proyek dilanjutkan maka kesepakatan tidak akan menimbulkan konflik kepentingan dengan perannya di Gedung Putih. Jika dilaksanakan investasi bernilai US$4 miliar tersebut diperkirakan akan memberikan keuntungan bagi Kushner Companies lebih dari US$400 juta, lapor Bloomberg.
Jared Kushner, 36 tahun, adalah suami dari putri sulung Donald Trump, Ivanka Trump. Kushner menjadi sorotan pekan ini setelah secara suka rela berbicara di depan Komite Intelijen Senat tentang sejumlah pertemuan dengan para pejabat Rusia.
Kushner mendapat jabatan sebagai penasehat senior presiden untuk masalah hubungan luar negeri dan berperan penting dalam membantu Trump memilih para staf dalam tim kampanye maupun di pemerintahan. Bahkan baru-baru ini, Trump menunjuknya menjadi pimpinan unit baru yang dibentuk Trump untuk membenahi birokrasi pemerintahan federal AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Gregor Samsa
Editor: Dewi Ispurwanti
Tag Terkait:
Advertisement