Pameran produk pertanian tahunan bertajuk Agrinex Expo 2017 secara resmi dibuka pada Jumat (31/3/2017) di Jakarta Convention Center, Jakarta. Agrinex Expo ke-11 ini mengusung tema ?Food for All Seasons? dan dilaksanakan dari tanggal 31 Maret-2 April 2017 menampilkan hasil-hasil pertanian dan teknologi pertanian.
Ketua Panitia Penyelenggara Agrinex Expo 2017, Rifda Ammarina mengatakan bahwa pameran tahunan tersebut memiliki visi untuk memamerkan produk-produk pertanian lokal sehingga produksi para petani dapat terpromosikan dengan baik.
"Agrinex ke-11 ini saya bilang Agrinex perjuangan karena kita saat ini tengah berada pada situasi ekonomi yang dirasakan dunia usaha sedang tidak begitu optimis. Tetapi di pertanian, kita harus tetap optimis. Kalau kita tidak optimis, maka kita akan selesai dengan kehidupan ini,? kata Rifda dalam pembukaan yang dihadiri Ketua Umum Masyarakat Agribisnis dan Agroindustri Indonesia (MAI), Fadel Muhammad dan Ketua PKK Pusat Erni Guntarti Tjahjo Kumolo.
Rifda menyampaikan diselenggarakannya Agrinex juga merupakan upaya komprehensif panitia untuk menyatukan berbagai perbedaan sudut pandang pemangku kepentingan (stakeholder) soal bagaimana pangan lokal saat ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat dan tidak lupa, kita harus memiliki visi peningkatan ekspor.
Menurutnya, saat ini sektor agribisnis diperbincangkan dengan berbagai sudut pandang, ada yang pesimis karena sebagai negara agraris, kita masih mengimpor sejumlah bahan pangan, bahkan pangan pokok. Setiap tahun, rutin pula persoalan kenaikan harga komoditas tertentu.
Di sisi lain, ada pula berita-berita positif soal betapa harumnya komoditas perkebunan Indonesia di luar negeri. Sejumlah komoditas bahkan merajai pasar global seperti kopi, kakao, CPO, dan karet.
"Tema Agrinex kali ini adalah "Food for All Seasons", yang artinya dengan semangat kerja pelaku pertanian dan dukungan infrastruktur, logistik, serta industri pengolahan, akan menjamin ketersediaan pangan di negeri ini sepanjang tahun," jelasnya.
Agrinex expo tahun ini lanjutnya, melibatkan sekitar 100 stand yang berasal dari Kementerian Pertanian, Kementerian Perindustrian, Kementerian Pariwisata, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Kesehatan, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan, BUMN, dan dinas-dinas provinsi di Indonesia.
Sementara itu, Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof. Dr. Herry Suhardiyanto mengatakan Indonesia merupakan negara agraris yang terkenal dengan sumber daya alamnya yang melimpah. Namun, mengapa dalam hal ini Indonesia masih harus mengimpor?
?Tetapi mengapa kita tak kunjung dapat memenuhi kebutuhan pangan dari bumi pertiwi? Apa ada hal yang salah? Padahal ada potensi dan karunia yang luar biasa, sumber daya lahan, pantai, dan laut, tetapi belum kita garap dengan baik. Petani kita masih berkutat dengan skala ekonomi yang kecil,? ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Dewi Ispurwanti
Advertisement