PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) sepanjang tahun lalu mencatat laba bersih Rp10,5 triliun merosot 32,6% dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp15,6 triliun.
Direktur Perencanaan Korporate PT PLN, Nicke Widyawati mengatakan penurunan laba bersih perseroan ?salah satunya disebabkan langkah pemberian tarif yang kompetitif bagi masyarakat dan dunia usaha. ?Selain itu, PLN juga mengikuti tax amnesty untuk mendukung program pemerintah, sehingga beban pajak tahun 2016 meningkat cukup signifikan,? kata Nicke di Jakarta, Rabu (5/4/2017).
Dalam laporan kinerja keuangan 2016, lanjutnya, disebutkan efisiensi terbesar berasal dari berkurangnya biaya bahan bakar minyak (BBM) sebesar Rp12,3 triliun sehingga pada 2016 menjadi Rp22,8 trilliun atau 35,03% dari tahun sebelumnya Rp35 triliun. ?Hal ini terutama dikarenakan penurunan konsumsi BBM 0,8 juta kilo liter, sehingga volume pemakaian sampai dengan 2016 sebesar 4,7 juta kilo liter,? tambahnya.
Pihaknya mencatat nilai penjualan tenaga listrik PLN selama 2016 naik sebesar Rp4,3 triliun atau 2,05%, menjadi Rp214,1 triliun dibanding periode yang sama tahun lalu sebesar Rp209,8 triliun. Pertumbuhan penjualan ini berasal dari kenaikan volume penjualan menjadi sebesar 216,0 Terra Watt hour (TWh) atau naik 6,49% dibanding dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 202,8 TWh.
Peningkatan penjualan tersebut sejalan dengan keberhasilan PLN di 2016 menambah kapasitas pembangkit sebesar 3.714 MW yang berasal dari pembangkit PLN sebesar 1.932 MW dan tambahan kapasitas dari Independent Power Producer (IPP) sebesar 1.782 MW, serta menyelesaikan 2.859 kilometer sirkuit (kms) jaringan transmisi dan Gardu Induk sebesar 14.123 MVA. Peningkatan konsumsi kWh ini juga didukung kenaikan jumlah pelanggan yang sampai akhir 2016 mencapai 64,3 juta atau bertambah 3,1 juta pelanggan dari akhir 2015 sebesar 61,2 juta pelanggan.
Bertambahnya jumlah pelanggan ini juga mendorong kenaikan rasio elektrifikasi nasional, yaitu dari 88,3% pada Desember 2015 menjadi 91,16% pada Desember 2016, melampaui target rasio elektrifikasi tahun 2016 yang tertuang dalam rencana strategis 2015-2019 sebesar 90,15%
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Dewi Ispurwanti
Advertisement