Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Cendekiawan Muslim: Agama Jangan Dijadikan Alat Politik

Cendekiawan Muslim: Agama Jangan Dijadikan Alat Politik Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Cendekiawan muslim Syafii Maarif menekankan agar agama tidak dijadikan alat politik oleh pihak manapun juga karena dapat menimbulkan perpecahan. "Agama jangan dijadikan alat politik kekuasaan," kata Syafii di Seminar dan Lokakarya Indonesia di Persimpangan Negara Pancasila dan Negara Agama di Jakarta, Sabtu (8/4/2017).

Dia menuturkan agama sekarang ini sudah disalahgunakan oleh banyak pihak. Menurut dia, ketika agama digunakan sebagai alat politik untuk memperebutkan kekuasaan maka kebencian akan mudah menyebar di kalangan masyarakat, yang berakibat tidak baik baik bagi persatuan dan kesatuan bangsa.

"Saat agama dijadikan alat politik, orang kan mudah sekali mengembangkan kultur kebencian," tuturnya. Dia berharap warga memilih pemimpin berdasarkan kualitas pemimpin bukan karena unsur suku, agama, ras dan antargolongan (SARA).

"Jadi pilih pemimpin yang berkualitas, lihat rekam jejaknya kemudian bagaimana dia membela rakyat, itu saja ukurannya," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan masalah suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) dalam pemilihan kepala daerah sudah selesai. "Dalam soal kepala daerah, masalah SARA dianggap sudah selesai. Hanya di DKI Jakarta yang sedikit panas," kata dia di Jakarta, Senin (30/1/2017).

Zulkifli mencontohkan dalam Pilkada sebelumnya, banyak kepala daerah yang terpilih bukan dari kalangan beragama mayoritas. "Gubernur Kalimantan Barat adalah nonmuslim, Gubernur Kalimantan Tengah dulu juga nonmuslim, Wali Kota Solo nonmuslim, Bupati Sula juga nonmuslim. Hal yang demikian tak ada masalah," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Dewi Ispurwanti

Advertisement

Bagikan Artikel: