Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Forextime: Indeks Harga Saham Gabungan Memperlihatkan Kekuatannya

Forextime: Indeks Harga Saham Gabungan Memperlihatkan Kekuatannya Kredit Foto: Sufri Yuliardi
Warta Ekonomi, Jakarta -

Analis Forextime, Lukman Otunuga memandang, tekanan geopolitik di seluruh dunia dan peningkatan risiko politik di Eropa telah membatasi selera terhadap aset berisiko pekan ini sehingga posisi saham global pun tidak diuntungkan. Saham Asia ditutup pada area merah di Rabu karena ketidakpastian dari berbagai peristiwa dunia membuat investor berhati-hati. Walaupun penghindaran risiko terjadi secara umum, tapi saham Indonesia menunjukkan ketangguhannya menghadapi ketidakpastian, terbukti oleh IHSG yang menguat.

?Prospek keseluruhan terhadap ekonomi Indonesia tetap menjanjikan, terlihat dari data ekonomi yang stabil dan ini dapat mendukung IHSG maupun Rupiah. Dari aspek mata uang, melemahnya Dolar AS menjadi inspirasi bagi investorbullishuntuk mengantarkan USDIDR ke level 13260,? ujarnya, dalam keterangan resmi, di Jakarta, Kamis (13/4/2017).

Lebih lanjut Ia menyebutkan bahwa sterling sedikit menguat pada hari Rabu setelah laporan ketenagakerjaan menampilkan bahwa tingkat pengangguran Inggris Raya stabil di level 4.7 persen dalam tiga bulan hingga Februari. Walau begitu, peningkatan ini terbatas karena tingkat klaim pengangguran (claimant count) meningkat tajam sebesar 25.5k di bulan Maret sementara upah rutin hanya meningkat 0.1 persen saja setelah memperhitungkan inflasi. Upah nominal di Inggris Raya melambat ke laju paling lemah dalam tujuh bulan, sehingga belanja konsumen dapat terkena dampak negatif. Penurunan daya beli konsumen dapat memicu kekhawatiran tentang keberlangsungan pertumbuhan ekonomi Inggris Raya yang berbasis konsumen, dan ini dapat menjadi masalah tambahan bagi Bank of England.

?Sehubungan dengan prospek valas, GBPUSD mengalami pantulan tajam dengan harga melampaui level 1.2500 karena USD melemah. Pasangan mata uang ini tetap berada pada rentang yang lebar di kerangka waktu harian. Apabila harga melemah ke bawah 1.2450 maka dapat membuka jalan menuju 1.2370. Sebaliknya,breakouttegas ke atas 1.2550 dapat menjadi sinyalbreakoutdengan target berikutnya 1.2650,? tambahnya,.

Sementara itu, peningkatan risiko geopolitik berkaitan dengan Suriah dan Korea Utara menimbulkan ketegangan di pasar pekan ini dan kewaspadaan investor pun meningkat. Peserta pasar membutuhkan kejelasan mengenai peristiwa dunia pekan ini, dan oleh sebab itu akan sangat memperhatikan wawancara Donald Trump di Fox Business Network. Untuk mereka yang tetap cukup optimis terhadap kebijakan fiskal Trump, wawancara ini mungkin memberi informasi tentang reformasi pajak yang mengguncang pasar dan juga belanja infrastruktur. Karena perkembangan Suriah dan Korea Utara sepertinya akan dibahas, wawancara ini dapat dianggap sebagai peristiwa risiko tinggi yang dapat memicu volatilitas.

?Kombinasi antara aksi ambil untung, masalah geopolitik, dan ketidakpastian secara umum telah mengekspos USD terhadap risiko negatif pekan ini.Bullsjangka pendek masih memegang kendali dengan ekspektasi kenaikan suku bunga AS sehingga melemahnya USD saat ini dapat dianggap sebagai koreksi teknikal. Dari sudut pandang teknikal, prospekbullishharian tetap berlaku selama Indeks Dolar tetap berada di atas 100.25,? terangnya.

Adapun, atmosfer trading yang tegang karena tekanan geopolitik dan risiko politik telah meningkatkan daya tarik emas pekan ini. Harga emas melejit ke level tertinggi lima pekan. Logam mulia ini sangatbullishpada grafik harian dan berpotensi semakin menguat karena situasi dapat membuat investor yang gelisah beralih ke aset yang lebih aman.

?Dari sudut pandang teknikal, harga berada di atas 20 SMA harian sedangkan MACD melintas ke atas. Levelresistancesebelumnya yaitu $1260 dapat berubah menjadi levelsupportdinamis yang dapat membuka jalan menuju $1280 atau bahkan lebih tinggi lagi,? pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: