Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inggris dan Masalah Ekonominya Pasca Brexit

Inggris dan Masalah Ekonominya Pasca Brexit Kredit Foto: Antara/Stefan Wermuth
Warta Ekonomi, Jakarta -

Salah satu sektor terpenting mengenai negosiasi Brexit adalah ?layanan keuangan?. Seperti dikatakan Mark Carney, London sangat efektik bagi investor Eropa dan City adalah ibukota keuangan di Uni Eropa. Hampir 80% perdagangan valuta asing dan 30% pinjaman bank di Uni Eropa didapatkan dari Inggris, demikian seperti dikutip BBC, Kamis (27/4/2017).

Seberapa jauh perubahan ekonomi ketika Inggris resmi meninggalkan Uni Eropa adalah perdebatan yang kian panas. Seorang tokoh senior dalam sektor jasa Inggris mengatakan ?tidak masuk akal? untuk membantah bahwa setelah Brexit, sejumlah besar perdagangan berdominasi euro harus beralih ke benua tersebut. ?Kendati demikian, menteri keuangan Prancis mengatakan kepada BBC bahwa ini hanya masalah kontrol.

Di sisi lain, dampak Brexit juga berimbas terhadap perusahaan kopi asal Amerika Serikat, Starbucks Coffee Company. Perusahaan melaporkan penurunan laba signifikan akibat perlambatan ekonomi serta efek keputusan Inggris meninggalkan Uni Eropa. Starbucks mengatakan keuntungan sebelum pajak di Inggris turun sebesar 61% menjadi 13,4 juta poundsterling pada tahun 2017.

Perusahaan mengatakan bahwa investasi Inggris dan restrukturisasi pengeluaran juga telah mempengaruhi keuntungan.

"Meski ada tantangan yang harus dihadapi ketika konsumen lebih berhati-hati, berkurangnya jumlah pengunjung di gerai Starbucks, dan dampak pergerakan mata uang yang merugikan, kami berinvestasi secara signifikan untuk mendorong inovasi dalam makanan serta menawarkan kopi dan sangat didorong oleh respons pelanggan," kata Presiden Starbucks di Eropa, Timur Tengah dan Afrika Martin Brok.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Gregor Samsa
Editor: Hafit Yudi Suprobo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: