Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) terus memperkuat industri kecil menengah (IKM) agar siap menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sementara bergulir saat ini.
"IKM Sulut sebagian besar produk yang dihasilkan sudah memenuhi syarat secara kualitas, namun masih ada yang perlu dibenahi dan diperkuat," kata Kepala Bidang Fasilitasi dan Pengembangan IKM Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Alwy Pontoh di Manado, Sabtu (29/4/2017).
Alwy mengatakan dari sisi kelembagaan dan kemasan yang harus difasilitasi lagi baik pemerintah maupun pemangku kepentingan lainnya.
Dia mengatakan selain mempersiapkan IKM lewat pelatihan-pelatihan, juga dibekali agar terus meningkatkan kualitas produk sehingga dapat bersaing dengan negara-negara di ASEAN.
"Jangan sampai IKM di Sulut menjadi tamu di daerahnya sendiri," jelas Alwy.
Ingin dicapai MEA adanya aliran bebas barang, jasa, dan tenaga kerja terlatih (skilled labor), serta aliran investasi lebih bebas.
Indonesia dengan penduduk terbanyak di ASEAN merupakan pasar potensial untuk aliran masuk barang, jasa, dan tenaga kerja bagi negara lainnya.
"Hal tersebut perlu disadari, negara kita sebagai pasar konsumen terbesar di ASEAN sangat berpotensi untuk dibanjiri barang-barang konsumsi," jelas Alwy.
Membanjirnya barang-barang tersebut memang memiliki nilai positif bagi konsumen akibat semakin banyaknya pilihan.
Namun demikian, nilai tambah akan lebih dirasakan bagi perekonomian, jika produk-produk Indonesia dapat "menginvasi" negara-negara di ASEAN.
Karena itu, SDM harus dipersiapkan sebagai insan berdaya saing regional bahkan global dengan upaya pengembangan IKM dan penciptaan wisausahawan baru untuk mendukung penguatan sektor potensial. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Vicky Fadil
Advertisement