PT Trafoindo Prima Perkasa (Trafoindo) yang merupakan perusahan manufaktur trafo ini menyatakan kebutuhan listrik di Indonesia masih sangat besar, Sehingga, kemungkinan bisnis perseroan untuk tumbuh juga masih akan sejalan dengan kebutuhan listrik di Indonesia.?
Direktur Utama Trafoindo Suryono limputra menuturkan dengan dicanangkannya program 35 ribu megawatt oleh Pemerintah, maka perseroan masih melihat peluang pasar yang sangat besar. Apalagi, ditambah dengan masih rendahnya konsumsi listrik di Indonesia dibandingkan dengan negara-negara di kawasan Asia lainnya.?
"Saat ini konsumsi listrik indonesia masih jadi yang terendah dibanding negara lain. Tentu kita semua sambut tekad presiden untuk menggenjot kelistrikan di indnesia sehingga kita bisa sejajar dengan negara lain," ujarnya, di Jakarta, Senin (22/5/2017).?
Menurutnya, pertumbuhan kebutuhan trafo ada beberapa faktor, yang pertama kebutuhan PLN akibat penambahan 35 ribu megawatt maka dengan sendirinya menimbulkan tambahan daya yang terpasang ke pelanggan sekitar dua kalinya atau menjadi sebesar 70 ribu megawatt.
Kedua, travo pengganti, karena banyak travo PLN yang sudah tua dan butuh diganti.
Ketiga, kebutuhan sektor swasta, yang belakangan ini dengan deregulasi paket pemerintahan Jokowi maka di tahun 2017 proyek foreign direct meningkat, maka dengan peningkatan ini memicu pembangunan listrik pada umumnya dan travo pada khususnya.?
"Sehingga dari sekarang kami persiapkan diri untuk ekpansi usaha dan ekstentifikais dengan tambah produk baru. Produk baru yang sudah dipakai PLN sekarang masih perlu dikembangkan. Tapi secara keseluruhan proyek yang akan diluncurkan pemerintah dan swasta akan banyak sekali kedepannya," terangnya.?
Maka, seiring dengan bertambahnya daya, proyek transmisi dan distribusi juga harus dikembangkan. Oleh karena makin banyak proyek transmisi dan distribusi maka kebutuhan travo akan meningkat juga.?
Adapun, dengan keputusan perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/ IPO) maka akan semakin meningkatkan peran perseroan sebagai produsen travo.?
"Dengan IPO ini kita harap bisa bantu meningkatkan peran kita dalam meningkatkan pemakaian listrik dan tingkat elektriksitas di Indonesia bsehingga meningkatkan perkeonomian Indonesia,' ucapnya.?
Dalam aksi ini perusahaan melepas sebanyak 1,201,628,000 saham atau 16,67 persen dari modal disetor dan ditempatkan.
Perseroan menawarkan harga saham pada posisi Rp320 hingga Rp400 per saham. Sehingga, dana segar yang akan dikantongi perseroan dari IPO akan mencapai Rp384,52 miliar hingga Rp480,65 miliar.?
Dimana, dan hasil IPO sebesar 65 persen akan dialokasikan perseroan sebagai belanja modal (capital expenditure/capex) untuk pengembangan usaha seperti penambahan lini produksi trafo distribusi minyak, peningkatan produksi instrumen trafo, pembangunan gudang bahan baku dan produk jadi, dan ekstensifikasi usaha baik di perseroan maupun anak usaha.?
"Sisanya akan digunakan untuk modal kerja seperti pembelian bahan baku, pembayaran utang usaha, serta biaya produksi dan pemasaran," ujar Direktur Utama Suryono Limputra, di Jakarta, Senin (22/5/2017).
Sementara itu, Direktur Bahana, Andi Sidarta yang menjadi penjamin emisi pelaksana efek menuturkan jika pihaknya akan melakukan roadshow ke luar Singapura dan Kuala Lumpur untuk memasarkan saham Trafoindo.
"Setiap saham memiliki nominal Rp100 dengan Kebijakan dividen 50 persendari total laba berjalan. Trafoindo menawarkan saham di harga Rp320-400 per saham, dengan total dan segar yang bisa diraih Rp384 miliar hingga Rp480 miliar," tukasnya.?
Perusahaan yang memiliki pabrik di Jatiuwung ini menargetkan pernyataan efektif dari OJK dapat diperoleh pada 12 Juni 2017 dan masa penawaran umum akan dilangsungkan pada 13-14 Juni 2017. Adapun, saham Trafoindo dpaat mulai dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 20 Juni 2017.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Hafit Yudi Suprobo
Tag Terkait:
Advertisement