PT Proanda Sinergi Indonesia (PSI) mulai memperkenalkan ?Branch Block/BB?, metoda turap anti longsor baru dengan teknologi Jepang untuk kebutuhan di Indonesia. Metoda turap ini pertama kali dikembangkan di Jepang dan akan diperkenalkan secara luas kepada para pemangku kepentingan dan calon pengguna untuk membantu menangani masalah longsor di Indonesia.
Presiden Direktur PT PSI, Suyoto Rais, yang memotori masuknya BB ke Indonesia, mengungkapkan bahwa BB sangat cocok diaplikasikan di Indonesia. ?Sebagian besar kontur tanah di Indonesia mudah bergeser dan rawan longsor. Saya yakin BB akan menjadi solusi terbaiknya untuk mengatasi masalah longsor di Indonesia,? katanya dalam pers rilis yand diterima di Jakarta, Selasa (23/5/2017).
Dibandingkan turap konvensional yang selama ini digunakan, menurut Suyoto Rais, BB lebih kokoh dan tidak rusak meskipun tanahnya bergeser karena masing-masing blok disambungkan tanpa ikatan mati. Fleksibel mengikuti lekukan dan tinggi rendah lahan.
"Ramah lingkungan karena bahan utamanya batu yang dapat menyatu dengan tanah sekitarnya, sehingga semakin lama sedimentasi tanah semakin melekat ke turap. Karena itu ketahanannya sangat lama, minimal seusia dengan blok beton yang tidak lapuk selama puluhan tahun." tambahnya.
Sementara turap konvensional sangat peka terhadap perubahan kekuatan alam. Misalnya saat hujan lebat yang mengakibatkan tekanan air tanah meningkat atau tanah bergeser, turap konvensional akan mudah rusak. ??Dari segi biaya, turap BB juga lebih murah dan pemasangannya cepat. Jadi jika ada turap yang memiliki ketahanan lama dan ramah lingkungan, kenapa kita tidak coba. Ini sekaligus untuk pelestarian alam dan merupakan keuntungan jangka panjang,? ujar Suyoto lagi.
Sejarah awal pembuatan BB bermula dari keprihatinan Takaaki Yoshimura, pembuat taman profesional, melihat kelemahan turap konvensional yang ada dan kecintaannya terhadap konstruksi batu. BB terbukti tidak rusak sama sekali meskipun beberapa kali terkena bencana angin topan yang disertai hujan lebat dan banjir besar.?
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Vicky Fadil
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement