Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

OJK: Belum Ada Penyaluran KUR untuk TKI di Sulsel

OJK: Belum Ada Penyaluran KUR untuk TKI di Sulsel Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah OJK Region 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua), Andi Muhammad Yusuf di Makassar, Kamis (1/6/2017). | Kredit Foto: Tri Yari Kurniawan
Warta Ekonomi, Makassar -

Penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR untuk penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) belum dinikmati di Sulawesi Selatan. Padahal, Sulsel merupakan salah satu daerah yang dikenal memiliki jumlah TKI terbesar di Indonesia.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat porsi penyaluran KUR untuk penempatan TKI memang sangat minim. Hanya 0,3 persen atau Rp69,1 miliar dari total penyaluran KUR sebesar Rp27,64 triliun hingga April 2017.

"Untuk di Sulsel, belum pernah ada penyaluran KUR untuk penempatan TKI. Secara detail, kami juga belum mengetahui apa yang menjadi penyebabnya. Kalau dilihat secara nasional, penyaluran KUR untuk penempatan TKI memang tidak begitu besar yakni sekitar Rp69,1 miliar," kata Kepala Bagian Kemitraan dan Pengembangan Ekonomi Keuangan Daerah OJK Region 6 Sulawesi Maluku dan Papua (Sulampua) Andi Muhammad Yusuf saat dikonfirmasi Warta Ekonomi?di Makassar, Kamis (1/6/2017).

Yusuf mengaku belum mendapatkan rincian data perihal sebaran penyaluran KUR untuk penempatan TKI. Pasalnya, sumber data lengkapnya masih berada pada Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Ia?mengaku pihaknya tidak bisa berspekulasi ihwal alasan belum adanya penyaluran KUR untuk penempatan TKI di Sulsel.

"Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kami di OJK untuk menganalisisnya," tutur dia.

Berdasarkan data OJK, penyaluran KUR untuk penempatan TKI sebesar Rp69,1 miliar berupa KUR mikro di antaranya tujuh sektor sebaran KUR secara nasional, peruntukkan bantuan modal untuk TKI tercatat paling rendah. Realisasi penyaluran KUR tertinggi masih dipegang sektor perdagangan sebesar Rp16,02 triliun. Disusul sektor pertanian dan kehutanan (Rp6,27 triliun) serta sektor jasa (Rp3,12 triliun).

Khusus untuk Sulsel, Yusuf menjelaskan sektor perdagangan juga mencatat berkontribusi terbesar. Nominalnya mencapai Rp944,54 miliar. Disusul sektor pertanian, perburuan,, dan kehutanan (Rp509,91 miliar), sektor jasa (Rp102,21 miliar), dan sektor industri pengolahan (Rp95,73 persen). Yusuf mengklaim sebaran KUR di Sulsel hampir mendekati target nasional untuk mengarahkan bantuan permodalan ke sektor produktif.

Menurut Yusuf, bila dikalkulasikan sebaran penyaluran KUR untuk sektor produktif sudah mencapai 37 persen. Angka itu jauh dibandingkan angka nasional. Sulsel juga telah mendekati target pemerintah pusat untuk menyalurkan 40 persen KUR ke sektor produktif.

"Tinggal 3 persen lagi yang harus dipenuhi. Ke depan, saya yakin itu bisa tercapai. Apalagi, OJK dan Pemprov Sulsel memiliki komitmen ke arah situ," tegas dia.

Kepala Kantor OJK Region 6 Sulampua Bambang Kiswono turut membenarkan belum adanya penyaluran KUR penempatan TKI di Sulsel. Toh, sepengetahuannya memang belum ada pengajuan untuk bantuan permodalan bagi TKI di Sulsel. Secara detailnya, pihaknya juga belum bisa merinci sebaran daerah yang telah menikmati KUR untuk TKI.

"Teknisnya kami belum tahu pasti," ucap dia.

Disinggung realisasi KUR di Sulsel, Bambang menyebut hingga April 2017 memperlihatkan data menggembirakan. Tercatat penyaluran KUR di Sulsel menembus Rp1,82 triliun. Capaian tersebut membawa Sulsel masuk empat besar daerah penyalur KUR tertinggi secara nasional. Bahkan, untuk di luar Jawa, Sulsel merupakan penyalur KUR tertinggi, mengalahkan Sumut, Sumbar, Bali, dan Lampung.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Tri Yari Kurniawan
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: