Dinas Sosial (Dinsos) Balikpapan mencatat ada kenaikan 20 persen??keberadaan anak jalanan (anjal) dan pengemis saat Ramadan ini. Dinsos berencana menggelar razia rutin terhadap anjal dan gepeng. Bahkan menjelang lebaran jumlah ini diperkirakan akan lebih banyak keberadaan anjal dan gepeng dan mereka makin pintar merubah modus.
Kepala Sekretaris Dinsos Balikpapan, Abdul Aziz mengatakan, jumlah anjal di Balikpapan diperkirkan mengalami peningkatan pada Ramadan bahkan jelang lebaran nanti. Dari data yang dimiliki ada sekitar 156 orang.
?Ada peningkatan sekitar 10 sampai 20 persen selama Ramadan. Tapi kita mewaspadai jelang Lebaran nanti, biasanya meningkat itu,? tandasnya, Minggu (4/6/2017).
Untuk mencegah kemungkinan itu, Azis telah berkoordinasi dengan Satpol PP agar melakukan razia. Azis menargetkan sejumlah titik masuk kota Balikpapan?termasuk area lampu merah, persimpangan, hingga pelabuhan Semayang.
?Sudah koordinasi dengan Satpol PP. Jadi kami nanti kalau ada kapal masuk, kami akan mulai razia. Kalau sampai mereka kedapatan, nanti akan kami bina,? katanya.
Diakui anjal di Balikapapan kini banyak mengubah modusnya dalam mengemis. Paling marak terjadi, dengan modus berjualan kue atau menawarkan buku kecil.
Namu menurut Aziz hal itu dinilai melanggar aturan dan akan segera ditertibkan. ?Anjal sekarang itu ada jual kue. Mau kami bilang pengemis tapi jualan kue. Tapi ada juga sih memang yang di lampu merah itu yang tidak pakai apa-apa. Modusnya memang berubah menjadi penjual kue. Kalau di lampu merah itu??kan mengganggu lalu lintas,? jelasnya.
Ditanya mengenai pemulangan??pihaknya akan memulangkan anjal yang tidak memiliki identitas dan saudara di Balikpapan. Pada tahun dialokasikan Rp 100 juta untuk pemulangan tersebut.
?Yang repotnya itu mengembalikan mereka yang telantar. Kami lagi nanti yang kembalikan ke kampungnya. Ya, kami biayai nanti, tapi lengkap dengan surat-suratnya dari kepolisian. Sekitar 100 jutaanlah. Biasa kita pulangkan pakai kapal laut,?katanya.
Sekretaris Dinas Sosial kota Balikpapan, I Ketut Rasna menambahkan salah satu factor anjal serbu kota Balikpapan karena kedermawanan masyarakatnya.
"Masalah ini juga bermacam-macam. Adanya orang yang mau menjadi pengemis, bahkan ada yang menjadi fasilitator karena masyarakat Balikpapan juga dikenal dermawan," katanya.
Pihaknya juga sudah mengeluarkan surat edaran ke RT dan rumah ibadah agar masyarakat tidak gampang memberikan uang kepada pengemis dan anak-anak yang meminta-minta di jalanan. ?Bantuan sebaiknya disalurkan ke tempat-tempat ibadah atau lembaga resmi. Sebab memberi ke pengemis??dinilai kurang mendidik, juga mengganggu kenyamanan dan ketertiban serta mengancam keselamatan,? tukasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Andi Aliev
Editor: Vicky Fadil
Tag Terkait:
Advertisement