Rencana perpindahan ibukota ke Kalimantan Tengah (Kalteng) menuai banyak reaksi dan tanggapan, terutama dari para pelaku usaha.
Ketua umum DPD HIPPI DKI Jakarta Sarman Simanjorang menyampaikan bahwa pelaku usaha mengharapkan pemerintah dapat mempertimbangkan pusat pemerintahan dan ibukota yang baru agar tidak terlalu jauh dari kota Jakarta.
"Terlalu riskan jika keluar Jawa apalagi wacana ke Kalimantan Tengah. Jika pertimbangan di Kalteng bebas dari gempa. Di sisi lain kondisi tanahnya adalah gambut yang tidak memungkinkan adanya bangunan gedung yang tinggi," kata Sarman di Jakarta, Kamis (6/7/2017).
Menurut Sarman, pemerintah bisa mempertimbangkan alternatif ke wilayah Jonggol Cariau, Bekasi, Karawang, Purwakarta, atau mungkin Banten, yang dinilai lahannya masih tersedia.
"Dengan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dari Jakarta sebagai pusat bisnis dan ekonomi ke pusat pemerintahan/ibukota bagi pelaku usaha tentu menjadi suatu yang diharapkan. Berkaca pada negara tetangga Malaysia di mana jarak pusat pemerintahan Putrajaya dengan pusat bisnis dan ekonomi Kuala Lumpur hanya sekitar 25 km menjadi suatu acuan bagi pemerintah," tambah Sarman.
Sehingga, lanjutnya, dari sisi efisiensi biaya dapat ditekan dan mengurangi cost pelaku usaha. Namun, ia mengakui semuanya kembali kepada pemerintah untuk mengambil kebijakan yang terbaik dan bermanfaat bagi masyarakat banyak pada umumnya dan pelaku usaha pada khususnya.
"Kita pelaku usaha berharap dalam penyusunan kajian ini dapat melibatkan pelaku usaha sehingga kita dapat memberikan masukan, saran, dan pandangan dari sisi pengusaha. Sehingga hasil kajian ini bukan semata-mata hanya dari sisi kepentingan pemerintah, tetapi juga dapat merespons kepentingan pengusaha," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ning Rahayu
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement