Kebutuhan minyak nabati dunia diprediksi bakal terus mengalami pertumbuhan. Pada 2045, permintaan minyak nabati diperkirakan mencapai di kisaran 275 juta ton.
Ketua Umum Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia (Perhepi) Bayu Krisnamurthi mengungkapkan bahwa pada tahun 2016, konsumsi minyak mabati dunia mencapai 167,5 juta ton. Semula?167,5 juta ton, 40% merupakan merupakan sawit. Jadi sawit merupakan minyak nabati dominan di dunia.
?Kenapa 30 tahun (2045)? Karena itu umur tanaman sawit . Jadi kalau kita tanam sawit sekarang kita harus punya prospektif bisnis sampai 30 tahun yang akan datang. Dan 30 tahun dari sekarang permintaan kebutuhan minyak nabati dunia 275 juta ton,? kata Bayu dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (24/7/2017).
Bayu menambahkan dengan total perkiraan 275 juta ton, artinya bakal ada tambahan permintaan sekitar 105 juta ton. Bila menggunakan komposisi 40%, maka akan ada tambahan permintaan minyak sawit sekitar 40-45 juta ton.
?Melihat peran Indonesia maka diperkirakan dalam 30 tahun ke depan akan ada tambahan minyak sawit Indonesia sebanyak 20-25 juta ton. Saat ini saja Indonesia menghasilkan sekitar 35 juta ton. Maka proyeksi tahun 2045 akan sekitar 60 juta ton minyak sawit ,? papar dia.
Mantan Menteri Perdagangan itu menegaskan bahwa untuk dapat memenuhi permintaan atau menaikkan produksi sawit Indonesia hingga 60 juta ton CPO salah satu usahanya adalah dengan meningkatkan produktivitas. ?Selain itu dapat dilakukan ekstensifikasi atau perluasan kebun,? ucapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement