Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mendatangkan garam kasar 1.000 karung untuk memenuhi permintaan usaha rumah tangga ikan asin di daerah itu.
"Saat ini stok garam kasar di gudang distributor kosong, sehingga pasokan garam dari daerah sentra produksi tersendat," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Babel Yuliswan di Pangkalpinang, Sabtu (29/7/2017).
Ia menjelaskan dalam dua pekan terakhir ini, distributor garam di Kepulauan Babel tidak lagi mendapatkan pasokan dari perusahaan garam di Jawa Timur dan Jawa Tengah, karena produksi petani garam di daerah itu berkurang drastis.
"Mudah-mudahan dalam dua pekan ini 1.000 karung garam kasar sudah ada untuk memenuhi pelaku usaha ikan asin dan usaha lainnya," ujarnya.
Yuliswan mengatakan produksi petani garam yang berkurang drastis ini berdampak langsung terhadap harga yang mengalami kenaikan yang cukup tinggi.
"Harga garam kasar ini naik menjadi Rp220.000 dari sebelumnya Rp180.000 per karung (satuan isi 50 kilogram) dan kenaikan harga ini tidak hanya terjadi di daerah ini tetapi di seluruh Indnesia," ujarnya.
Ia berharap pelaku usaha bersabar dan mengurangi penggunaan garam dalam menjalankan usahanya untuk mengurangi biaya produksi. "Saya berharap pelaku usaha yang membutuhkan garam untuk menyesuaikan antara produksi dengan permintaan konsumen, untuk mengurangi resiko kerugian karena biaya produksi yang tinggi," katanya. (CP/Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement