PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk (CARS) membukukan laba bersih sebesar Rp114 miliar, naik 19% dibandingkan periode sama tahun lalu. Sedangkan pendapatan bersih terkerek naik 4% menjadi Rp3,5 triliun dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama Bintraco Dharma, Sebastianus Harno Budi mengatakan bahwa pertumbuhan kinerja dan aset di semester 1/2017 berkat sinergi dan dukungan dari investor, bank, dan mitra kerja perseroan serta seluruh stakeholders.
Dia mengungkapkan bahwa laba bersih tersebut setara dengan Rp78 per saham yang dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham. Rata- rata tertimbang lembar saham ini lebih besar 43% dibandingkan pada posisi 30 Juni 2016, yang mengakibatkan penurunan nilai Laba per saham. Pada penutupan perdagangan 31 Juli 2017, saham CARS diperdagangkan seharga Rp1.510 yang mengimplikasikan PER sebesar 10 kali.
Meskipun terdapat libur Lebaran di semester I tahun 2017 yang mengakibatkan jumlah hari kerja menurun, Bintraco tetap dapat mencatatkan Kontribusi pendapatan terbesar berasal dari unit penjualan mobil Toyota dari segmen otomotif, khususnya Calya yang diluncurkan bertepatan dengan Gaikindo Indonesia International Auto Show di tahun 2016.
"Pertumbuhan unit mobil Toyota ini menjadikan Bintraco melalui PT New Ratna Motor, memimpin pangsa pasar di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta dengan pangsa pasar lebih dari 30%," ungkap dia.
Hingga 30 Juni 2017, pendapatan bersih segmen otomotif Bintraco tumbuh 1% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena pertumbuhan unit Toyota sebesar 2%.
Selain itu, pendapatan segmen pembiayaan tumbuh 20% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Total aset Bintraco tercatat sebesar Rp7,9 triliun atau naik 23% dari posisi akhir Desember 2016. Pertumbuhan ini didorong oleh naiknya volume kontrak pembiayaan 18% melalui PT Andalan Finance Indonesia yang didominasi oleh pembiayaan mobil bekas.
Di samping itu, pertumbuhan juga didorong oleh peningkatan modal hasil IPO, yang terealisasi sebagian sebagai modal kerja dalam bentuk persediaan mobil dan modal investasi untuk pengembangan diler. Sebastianus menambahkan, di tengah kondisi pasar otomotif yang masih menantang, pihaknya tetap optimistis dengan pertumbuhan di tahun 2017 terutama dengan upaya perbaikan yang berkelanjutan dan berkat dukungan dari segala pihak.
"Selain itu, demi menjaga momen pertumbuhan, perseroan berkomitmen pada pengembangan jaringan distribusi, yaitu 2 diler baru dan 5 outlet pembiayaan baru sampai dengan akhir tahun 2017", ungkap dia
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Rizka Kasila Ariyanthi
Advertisement